Balikpapan

2021, Pemkot-DPRD Balikpapan Janji Prioritaskan Pemulihan Ekonomi

Kaltim Today
05 Oktober 2020 11:46
2021, Pemkot-DPRD Balikpapan Janji Prioritaskan Pemulihan Ekonomi
Obyek wisata Pasar Inpres Balikpapan. Salah satu pusat oleh-oleh di Kota Minyak.

Kaltimtoday.co, Balikpapan - Dampak pandemi Covid-19, perekonomian di Kota Minyak terpukul. Salah satu yang merasakan betul dampak pandemi adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), sehingga perlu bantuan pemerintah agar bisa pulih dan kembali bergeliat.

Anggota DPRD Balikpapan Sukri Wahid menuturkan, Pemkot Balikpapan harus memprioritaskan program pemulihan ekonomi. Bantuan keuangan, kemudahan perizinan, keringanan pajak bagi pelaku UMKM harus menjadi agenda utama pada 2021.

Apalagi, tambah dia, agenda pemulihan ekonomi sudah diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri  (Permendagri) Nomor 20 Tahun 2020 dan Pedoman APBD Tahun 2021 tentang penanganan Covid-19.

“DPRD dan Pemkot sampai saat ini sudah siap membahas tentang pemulihan ekonomi terutama UMKM yang terdampak Covid-19 berupa bantuan permodalan,” kata Sukri.

 

Dia mengungkapkan, untuk pengaman sosial pada APBD 2021 belum dilakukan pembahasan. Namun pada APBD Perubahan 2020 dialokasikan sebesar Rp50 miliar sehingga total alokasi pengaman sosial pada APBD murni 2020 sebesar Rp192 miliar lebih. Alokasi jaring pengaman sosial ini telah mencapai 10 persen dari total APBD 2020 sebesar Rp 2 triliun.

“Apabila Covid-19 tetap ada pada 2021 maka Pansus Penanganan Covid-19 telah membuat rekomendasi program prioritas pada tahun 2021 seperti jaring pengaman sosial, penanganan kesehatan serta pemulihan ekonomi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menghapuskan pemberlakuan jam malam bagi aktivitas usaha malam sebagai salah satu upaya pemulihan kegiatan ekonomi masyarakat.

Dasar penghapusan jam malam tersebut karena penanganan kasus Covid-19 di Balikpapan semakin membaik, tetapi masyarakat diminta untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Berdasarkan hasil evaluasi, grafik R-Naught (R0) yang semakin baik diangka 0,64 berarti tingkat disiplin juga semakin baik. Jadi, jam malam dihapuskan,” kata Rizal. Tetapi penegakan disiplin protokol tetap dilakukan. Dan bila mana kesadaran masyarakat menurun ditandai dengan peningkatan kasus positif, maka kegiatan pembatasan jam malam bisa diterapkan lagi.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar menjalankan protokol kesehatan dengan baik sehingga lebih banyak lagi pelonggaran yang dilakukan pemerintah,” katanya.

Terkait Tempat Hiburan Malam (THM), dia mengatakan sampai saat ini belum bisa dibuka karena protokol kesehatannya sedang dalam tahap kajian. “Kami mohon untuk bersabar,” pinta Rizal.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya