Samarinda

Atasi Persoalan Sanitasi Sungai di Kaltim, Pemuda Ini Dapat Hibah dari Amerika Serikat 

Kaltim Today
27 April 2020 20:58
Atasi Persoalan Sanitasi Sungai di Kaltim, Pemuda Ini Dapat Hibah dari Amerika Serikat 
Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, anak muda Samarinda tidak berhenti untuk berkarya. Salah satunya Rahman Putra yang merupakan Direktur Eksekutif Sahabat Bumi Indonesia. Dia baru saja mendapatkan hibah dari pemerintah Amerika Serikat untuk mengatasi persoalan sanitasi bantaran sungai.

“Kami baru saja mendapatkan hibah dari pemerintah Amerika Serikat melalui program YSEALI Seeds For the Future. Program ini bertujuan untuk membantu mengembangkan ide-ide anak muda di Asia Tenggara," ungkap Rahman.

Proyek ini, lanjut Rahman bertujuan untuk mengatasi persoalan sanitasi di bantaran sungai, karena persoalan sanitasi nantinya akan berpengaruh kepada kesehatan manusia. Salah satunya anak yang stunting, yang pendek secara fisik tetapi juga terhambat pertumbuhan otaknya.

“Stunting ini lah nanti yang akan memperburuk kualitas SDM di Indonesia dan membuat negara semakin tertinggal," ucapnya.

Rahman Praja dan Tim Etam Impact Academy for Sanitation Heroes, Indonesia and Malaysia
Rahman Praja dan Tim Etam Impact Academy for Sanitation Heroes, Indonesia and Malaysia

Proyek mereka bernama Etam Impact Academy for Sanitation Heroes 3.0 yang bertujuan untuk mengembangkan ide anak-anak muda terkait pengelolaan tinja dan limbah cair di komunitas bantaran sungai, baik itu pendekatan teknologi maupun pendekatan sosial budaya.

“Kami yakin pendekatan teknologi saja tidak cukup, jadi kami juga ingin ada ide inovasi pada pendekatan sosial budaya. Kondisi sosial budaya di sini kan tidak sama dengan di Jawa atau di Sumatera sehingga perlu ada pendekatan khusus,” ungkap Rahman.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam.
Duta Besar Amerika Serikat untuk Vietnam.

Proyek ini akan memberikan hibah dengan total lebih dari Rp 28 juta bagi sepuluh tim yang akan mengikuti program tersebut dan mengimplementasikannya di bantaran sungai di kotanya masing-masing.

“Ide-ide prototipe dari peserta ini adalah langkah awal untuk mendapat inovasi berbasis kearifan lokal, baik pada bidang teknologi maupun edukasi publik di Kaltim terkait persoalan sanitasi. Air bersih dan sanitasi itu adalah hak asasi setiap manusia. Walaupun bantaran sungai, area hijau kita juga harus memikirkan solusi sementara mereka belum bisa direlokasi,” lanjut salah satu ASN di Pemkot Samarinda ini.

Rahman merupakan alumni dari kegiatan pertukaran pemuda di Amerika Serikat. Dia mencoba menerapkan ilmu yang didapatkannya di sana dengan melaksanakan proyek sosial di Samarinda dan berkolaborasi dengan anak muda lain di Malaysia dan Kamboja. Tahun ini, mereka juga akan mendatangkan dua orang mentor ahli dari Amerika Serikat.

[SDH | RWT]



Berita Lainnya