Samarinda

Baru Sehari Dipasang, Portal Jembatan Mahkota Senilai Rp 200 Juta Kembali Roboh

Kaltim Today
30 Desember 2019 17:22
Baru Sehari Dipasang, Portal Jembatan Mahkota Senilai Rp 200 Juta Kembali Roboh
Kondisi portal jembatan setelah ditabrak yang tersebar luas di media sosial dan membuat warga geram.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Belum Desember berlalu sejak peristiwa terakhir portal Jembatan Mahkota II ditabrak truk merah pada Senin (2/12/2019) hingga terlepas, kejadian serupa kembali terulang pada Minggu (29/12/2019) malam.

Diketahui jika sehari sebelum terlepasnya portal, pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda telah kembali melakukan pemasangan dari kerusakan pada awal bulan Desember. Pemasangan portal kali ini rupanya telah banyak dilakukan perubahan oleh Pemkot. Baik dari segi materialnya hingga tinggi dari ruas portal itu sendiri.

Dijelaskan Kasi Jembatan Bidang Bina Marga PUPR Samarinda Rosnayadi Novida pada tinggi portal terbaru dinaikkan menjadi 2,7 meter. Sedangkan materialnya menggunakan baja H Beam dengan ukuran yang jauh lebih lebar dan tebal dari portal sebelumnya.

"Total ini portal ke berapa, sudah nggak kehitung. Kemarin kami masih dapat bantuan dari kontraktor. Kalau Pemkot baru ini yang kami biayai," ucap Novida dikonfirmasi siang tadi.

Sedangkan untuk nilai anggarannya sendiri, kata Novida, mencapai Rp 200 juta.

"200 juta itu tapi termasuk dengan separator jalan sepanjang jembatan dan rambu di portal. Kalau portalnya saja mungkin berkisar Rp 80 juta," sambungnya.

Untuk spesifikasi kenaikan portal jembatan menjadi 2,7 meter diungkapkan Novida, hal tersebut agar truk-truk berukuran kecil dan sedang masih bisa melaluinya. Sedangkan untuk truk besar seperti jenis puso dan peti kemas tentu tidak akan bisa melintas.

"Sebenarnya kami menghitung dari bobot. Tapi karena tidak mungkin kami menimbang jadi kami gunakan ukuran dimensinya. Kalau tinggi tidak bisa masuk, otomatis yang lebar juga tidak akan bisa masuk," ungkapnya.

Sedangkan untuk separator atau pemisah jalan saat perbaikan portal juga mendapatkan penambahan. Kondisi separator yang ada masih terlalu sedikit membuat Novida kerap mendapat laporan jika para pengguna jalan, terutama para pengendara motor kerap membuat celah antar separator menjadi mainan.

"Karena kalau renggang dibikin mainan. Anggaran itu dipakai dari APBD perubahan kota," lanjutnya.

Perbaikan dalam waktu dekat telah direncanakan Novida. Apakah nanti akan menggunakan portal baru atau masih bisa memanfaatkan portal yang ada saat ini meski tengah mengalami kerusakan.

"Kalau masih ada yang bisa dipakai, kami perbaiki secepatnya, dalam minggu ini kepasang lagi," jelasnya.

Lebih jauh dijelaskannya, minimal biaya pemeliharaan dan perawatan jembatan idealnya sebesar 1 persen pertahun dari biaya pembangunan jembatan itu sendiri. Kondisi Jembatan Mahkota II pun diakui Novida masih banyak kekurangan. Semisal fasilitas penunjang.

"Untuk menjaga pilar jembatan agar kokoh dan tidak ditabrak kapal yang melintas juga masih kurang," tambahnya.

Kata Novida, masih banyak yang akan diusulkan pada 2020 mendatang. Khususnya untuk Jembatan Mahkota II sendiri. Semacam ada pelapis tiang jembatan berupa baja. Kemudian finishing jembatan seperti pengecatan yang akan dilakukan secara bertahap.

Sedangkan untuk CCTV yang dipihak ketigakan, saat ini sedang menunggu pengiriman. Untuk instalasinya sendiri sudah selesai dilakukan.

"Karena CCTV diimport dengan spesifikasi khusus. Semua termasuk dalam pemeliharaan. Pada 2019 ini kami mendapatkan anggaran sekitar Rp 1 miliar. Tahun depan kami coba ajukan Rp 2 miliar. Bahkan kondisi aspal pun sudah harus diperbaiki lagi," tandasnya.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya