Bontang

Berbagi Pengalaman Pahit Terkait Hacker, Neni Apresiasi Diskominfo Bentuk CSIRT

Kaltim Today
27 Februari 2020 17:31
Berbagi Pengalaman Pahit Terkait Hacker, Neni Apresiasi Diskominfo Bentuk CSIRT
Neni Moerniaeni berfoto jajaran Diskominfo dan pemateri, usai memberikan sambutan (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Bontang - Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni beri apresiasi Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) membentuk Computer Security Incident Response Team (CSIRT) sekaligus sosialisasi Tata Kelola Keamanan Informasi, Rabu (26/02/2020).

Hal itu diungkapkannya saat memberi sambutan, sekaligus meresmikan agenda tersebut yang berlangsung selama dua hari.

Selain itu, Neni juga berbicara tentang pengalaman pahitnya saat hacker mengendalikan akun media sosialnya. Parahnya lagi, kartu kreditnya disalahgunakan.

“Waktu saya di DPR RI, saya pernah dikasih fasilitas kartu kredit. Saya tidak pernah memakainya, tiba-tiba saja saya ditelpon pihak bank, bilang kalau saya pernah melakukan perjalanan di Spanyol dan Belgia,” ujarnya.

Awalnya Neni menduga itu hanyalah keisengan belaka, tetapi masalah menjadi rumit saat pihak bank memaparkan sejumlah data-data.

“Saya tidak pernah kesana, jadi saya tolak. Kebocoran seperti ini tanpa disadari, dapat merugikan,” ungkanya.

Neni Moerniaeni berfoto jajaran Diskominfo dan pemateri, usai memberikan sambutan (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)
Neni Moerniaeni berfoto jajaran Diskominfo dan pemateri, usai memberikan sambutan (Foto: Ebid Salam/Kaltimtoday.co)

Bunda -begitu panggilan akrabnya- menjelaskan, dia sekarang mulai hati-hati menitipkan ponsel genggamnya ke sembarang orang karena bisa menjadi cela bagi penyusup untuk melakukan aksinya.

“Coba buka whatsapp web, disitu kelihatan siapa yang masuk ke WA. Maka sekarang (hp saya, red) tidak dititipkan lagi,” terangnya.

Di akhir sambutannya, Bunda kembali mengapresiasi Diskominfo menggelar acara ini. Karena termasuk bagian dari master plan Bontang menuju Smart City 2025.

Untuk diketahui, pembentukan CSITR merupakan yang pertama di Kaltim tingkat kota, bekerjasama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.

Adapun tujuannya adalah, melakukan penyelidikan komprehensif dan melindungi sistem atau data atas insiden keamanan siber yang terjadi pada organisasi. Melakukan pencegahan insiden dengan cara terlibat aktif pada penilaian dan deteksi ancaman, perencanaan mitigasi, dan tinjauan atas arsitektur keamanan informasi organisasi.

Kendati demikian, CSIRT perlu sustainable dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang terus berkembang dan menghadirkan fleksibilitas untuk menangani setiap kejadian tak terduga.

Usai sosialisasi dilaksanakan, peserta yang terdiri dari Operasi Perangkat Daerah (OPD) yang menangani IT, dalam waktu dekat akan dikirim ke Inixindo, daerah Yogyakarta untuk memperdalam pengetahuan tentang CSIRT.

Inixindo sendiri merupakan tempat konsultan dan pengembangan SDM dalam bidang Teknologi Informasi dengan spesialisasi programming, computer networking, IT management, dan IT.

[BID | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya