Kukar

BPBD Kukar Gelar Destana di Kelurahan Loa Ipuh Darat

Kaltim Today
01 November 2020 18:56
BPBD Kukar Gelar Destana di Kelurahan Loa Ipuh Darat
Pelatihan Fasilitasi Persiapan Desa Tangguh Bencana (Destana) yang digelar BPBD Kukar di Kelurahan Loa Ipuh Darat. (Kelurahan Loa Ipuh Darat)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kutai Kartanegara (BPBD Kukar) melaksanakan Pelatihan Fasilitasi Persiapan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kelurahan Loa Ipuh Darat, Kecamatan Tenggarong, Kukar pada Sabtu (31/10/2020).

Kepala BPBD Kukar, Marsidik mengatakan pelatihan ini sebagai bentuk agar setiap Desa/Kelurahan dan relawan harus tangguh dan selalu siap menghadapi serta menanggulangi jika terjadi bencana alam.

"Tangguh itu siap menghadapi dan siap memberikan yang terbaik pada masyarakat ketika terjadi bencana,"kata Marsidik.

Selain itu, BPBD melakukan pembinaan destana yg sudah dibentuk seperti Kelurahan Loa Ipuh Darat maka selanjutnya mengevaluasi dengan penilaian skor giat destana, sehingga predikat destana madya dapat meningkat ke utama.

Secara simultan desa-desa tangguh bencana baru dan akan terus dibentuk guna semakin meluas, sehingga penanggulangan bencana berbasiskan kemandirian masyarakat dapat diwujudkan.

"Mengingat wilayah Kutai kartanegara yg luas oleh karenanya perlu partisipasi masyarakat secara luas," ujar Marsidik.

Diketahui, banyak kaum milenial yang ikut andil dalam pelatihan tersebut. Marsidik menuturkan bahwa anak muda mempunyai jiwa pengabdian dan rasa kepedulian yang besar jadi harus diberikan ilmu dan bekal bagaimana cara menghadapi situasi jika terjadi bencana.

"Kader dan warga yang sudah dididik akan jadi role model atau militan dan sifatnya itu relawan untuk desanya sendiri ataupun desa yang lain," ujarnya.

Marsidik menjelaskan, setiap bencana akan menimbulkan kerugian material dan non material. Jadi, dimateri tadi dijelaskan bahwa bagaimana cara menyiasati dan mitigasi suatu bencana sehingga bisa meminimalisir jumlah kerugian yang diderita masyarakat.

Misalnya terjadi longsor berarti kegiatan yang mereka lakukan seperti penanaman pohon di zona zona longsor. Jadi sebelum terjadi longsor relawan harus bisa mengantisipasi dengan menanam pohon.

"Jika terjadi banjir yang harus diselamatkan terlebih dahulu adalah orangnya," kata Marsidik.

Selain itu, setelah adanya pelatihan ini, dia mengharapkan relawan yang tergabung Destana sudah mengetahui tentang bencana yang akan mengancam di suatu wilayahnya.

Dia melanjutkan, selain bencana alam ada juga bencana non alam yakni bencana Covid-19 yang sudah masuk kategori bencana nasional. Jadi selain pelatihan, pihaknya gencar mensosialisasikan Covid-19 guna memutus mata rantai penyebaran virus seperti menjaga jarak, mengunakan masker dan melaksanakan 3 M, iman, aman dan imun.

"Menekankan agar para relawan Destana untuk mengajak keluarga dan warganya sehingga itu menjadi ajang sosialisasi dan perubahan perilaku di masa new normal," tegas Marsidik.

Dia berharap setelah pelatihan mereka punya suatu rencana penanggulangan bencana (RPB) dimana suatu relawan bencana yang ada di kelurahan. Serta terlibat dalam membantu pemerintah terkait pemutusan penyebaran Covid-19 dengan menerapkan Surat Edaran terkait protokol kesehatan.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]


Related Posts


Berita Lainnya