Kutim

Cegah Kelangkaan, DPRD Kutim Dukung Program Pengembangan Buah Lokal

Kaltim Today
25 Juni 2021 18:49
Cegah Kelangkaan, DPRD Kutim Dukung Program Pengembangan Buah Lokal
Dalam Program Konservasi Keanekaragaman Buah Lokal, Ketua DPRD Kutim Joni ikut menanam bibit pohon buah langka. (Ramlah.Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Joni menyatakan, sangat mendukung kegiatan pemerintah dalam menanam kembali buah-buah lokal yang dikemas dalam program konservasi keanekaragaman Buah langka (Pranaraksa). Mengingat, saat ini buah-buah lokal mulai sulit dicari dan sudah langka.

"Kami dari DPRD sangat mendukung sekali dengan apa yang dilakukan pemerintah bersama perusahaan dengan kembali menyelamatkan buah langka Kalimantan dan melakukan konservasi agar buah-buahan ini bisa dinikmati," ujar Joni yang menghadiri penanaman pohon buah langka, Kamis (24/6/2021) kemarin.

Menurut Joni, terkait penananam buah-buahan lokal memang sudah dipikirkan kalangan DPRD Kutim sudah cukup lama. Namun, pihaknya belum mendapatkan tempat yang cocok untuk penanaman buah. Hal tersebut menyebabkan wacana penanaman buah lokal yang langka belum bisa terealisasi.

"Ini kan sudah ada tempat yang cocok, terlebih lahannya luas. Jadi, kegiatan penanaman ini sangat bermanfaat untuk kedepannya," cetus Joni.

Politisi Fraksi PPP itu meminta, Pranaraksa bisa mendukung pelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat yaitu penghijauan lahan di area perusahaan, perlindungan keanekaragaman hayati, pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar dalam pemeliharaan tanaman buah yang ditanam serta panen buah langka yang telah ditanam di kemudian hari.

“Saya apresiasi kontribusi PT PAMA dan KPC dalam menyelamatkan buah langka nusantara,” bebernya saat dikonfirmasi.

Dia mengharapkan, dari Pranaraksa Center ini dapat menambah kontribusi perusahaan untuk masyarakat.

"Ini kan sebagai pusat pengenalan dan pembelajaran kepada seluruh elemen masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh tentang buah-buahan asli Indonesia yang saat ini sudah mulai jarang dijumpai,” urainya.

Joni mengharapkan, dari Pranaraksa Center ini menjadi desa percontohan Kampung Proklim.

“Kami harus dukung Pranaraksa dengan pengumpulan bibit buah langka Kalimantan yang selanjutnya nanti ditanam di sini untuk mencegah kepunahan,” ujarnya.

Hal tersebut agar generasi mendatang tetap bisa mengenal buah-buahan yang sebenarnya sangat beragam, namun karena satu dan lain hal keberadaannya menjadi sulit ditemukan.

“Mudah-mudahan dengan adanya Pranaraksa ini, Kutim ke depan tetap menjadi wilayah yang turut menjaga lingkungan hidup, baik melalui kerja sama dengan stakeholder yang ada, pihak ketiga perusahaan, masyarakat, pemerintah, dan sebagainya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, terdapat 22 macam buah khas lokal yang ditanam di Pranaraksa Center sebagai upaya penyelamatan terhadap buah langka di Kaltim. Bibit buah langka tersebut disimpan di dalam Green House berukuran 5 x 10 meter dengan kapasitas mencapai 5.000 bibit mulai dari buah matoa, rambai dan gembong.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya