Kutim

Corona Menggila, Legislator Kutim Dukung Pembelajaran Tatap Muka Ditunda

Kaltim Today
28 Juni 2021 14:07
Corona Menggila, Legislator Kutim Dukung Pembelajaran Tatap Muka Ditunda
Anggota DPRD Kutim, Hasbullah Yusuf. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Hasbullah mendukung penuh pemerintah untuk menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah yang rencananya akan digelar pada Juli mendatang.

Hal itu diungkapkannya, sebab penyebaran Covid-19 di Kutim, Kalimantan Timur kembali melonjak.

"Seharusnya ditunda dulu karena resiko penyebarannya sangat berbahaya," ucap Politisi PPP ini, Senin (28/6/2021).

Meski dia sepakat jika mutu kepintaran para siswa sangat menurun karena hanya sekolah online. Namun, kata dia, yang lebih penting adalah demi menjaga kesehatan para siswa.

"Jika memang harus dipaksakan belajar tatap muka, harus betul-betul disaring sekolah-sekolah yang siap melaksanakan. Jangan asal siap-siap saja, tapi kurang safety," ujarnya.

Sebelumnya, rencana PTM yang akan digelar pada 14 Juli mendatang dipastikan akan batal.

Hal ini diungkapkan Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman. Itu lantaran di Kutim sendiri masih ada kecamatan yang kembali masuk dalam daftar zona merah.

"Terlalu beresiko, saya juga tidak izinkan kalau anak saya masuk sekolah tatap muka kalau begini kondisinya, kami tidak ingin mengambil resiko, kami menunggu keputusan dari Provinsi juga," ujar Ardiansyah kepada media, Senin (28/06/2021).

Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kutim, Roma Malau.

Roma menyebutkan, keputusan belajar tatap muka, ujar dia, itu mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, serta Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Dalam keputusan itu, sekolah tatap muka terbatas hanya diperbolehkan bagi wilayah dengan zona kuning dan hijau. Untuk wilayah zona merah dianjurkan sekolah via daring.

"Kami mengacu pada SKB 4 menteri itu, yang boleh masuk sekolah terbatas itu zona kuning dan hijau. Nah Kutim kan satusnya merah tidak mungkin tatap muka," ujarnya beberapa waktu lalu.

Meski demikian, Roma mengungkapkan, masih terus menunggu perkembangan status Covid-19 hingga 3 minggu kedepan. Soal sarana prasarana, dan teknis pembelajaran juga telah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Masih ada 3 minggu kedepan untuk melihat tren perkembanganya, yang penting soal persiapan kami sudah siapkan semua," bebernya.

"Semua sekolah itu setuju dan siap PTM, tapi kalau 3 minggu masih zona merah ya terpaksa ditunda," pungkasnya.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya