Gaya Hidup

Daftar Masjid Tertua di Kalimantan Timur

Kaltim Today
05 Maret 2020 10:57
Daftar Masjid Tertua di Kalimantan Timur
Sumber: Wikipedia.com

Kalimantan Timur sebagai salah satu kawasan tujuan penyebaran agama Islam, juga memiliki sarana-prasarana ibadah yang dibangun pasca masuknya agama Islam di beberapa daerah. Hingga sekarang, beberapa masjid yang digunakan pada massa itu masih berdiri kokoh. Berikut daftar masjid tertua yang ada di Kaltim:

1. Masjid Shiratal Mustaqiem (Masjid Tua Samarinda Sebrang)

Sumber: yicofficial.org
Sumber: yicofficial.org

Masjid Shiratal Mustaqim merupakan masjid tertua di Kalimantan Timur yang terletak di daerah Samarinda Seberang. Berdiri pada 1881 dengan nama Masjid Jami yang artinya tempat penghimpunan jamaah. Mesjid ini diresmikan oleh Kesultanan Kutai Kertanegara pada 1891.

Masjid yang menyimpan Al-Qur'an yang berusia 400 tahun tersebut didirikan oleh seorang pedagang muslim asal Pontianak, Said Abdurachman bin Assegaf yang bergelar Pangeran Bendahara dibangun pada tahun 1881 masehi. Ia juga dikenal sebagai bangsawan keturunan Arab.

Masjid ini memiliki dua daun jendela berbentuk segi empat, dilengkapi dengan mihrab dan mimbar khotib dengan bahan kayu. Untuk menara Masjid Shiratal Mustaqiem, unik dan berbeda dengan masjid lainnya. Menara setinggi 21 meter, terdapat balkon terbuka. Bentuk puncak atap menara, tidak menggunakan bentuk segi empat melainkan berbentuk pola oval. Pintu masuk Masjid pun terbuat dari kayu. Termasuk tiang penyangga atau empat soko guru.

Semua serba kayu, tanpa menggunakan bahan batu ataupun semen. Kecuali, tempat untuk berwudhu yang sudah menggunakan keramik.

Bentuk bangunan masjid ini masih dipertahankan oleh warga sekitar. Hanya saja masjid ini mengalami perubahan nama menjadi Shirathal Mustaqim artinya jalan lurus sebagai penanda bahwa mesjid ini membawa perubahan pada perilaku dan budaya masyarakat di Samarinda Seberang.

Alamat Masjid  Shiratul Mustaqin : Jalan Bung Tomo, Mesjid, Kec. Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75251

2. Masjid Jami Aji Amir Hasanuddin

Sumber: bumi-nusantara.com
Sumber: bumi-nusantara.com

Masjid Jami Amir Hasanudin berlokasi di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Masjid ini merupakan aset Kesultanan Kutai Kertanegara (Kukar).

Letak masjid ini berada di samping Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara atau sekitar Museum Mulawarman.

Masjid ini digagas oleh  Sultan Aji Muhammad Sulaiman, raja Kesultanan Kutai Kertanegara yang ke-18 pada 1874. Lalu pada masa pemerintahan Sultan Kutai Kertanegara ke-20, Aji Muhammad Parikesit, masjid ini mengalami perluasan dan perbaikan menyeluruh. Dia tidak lain adalah cucu dari Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Penamaan masjid ini diambil dari seorang wazir Kutai Kertanegara di zaman Sultan Muhammad Parikesit. Namanya, Haji Adji Pangeran Sosronegoro.

Arsitektur Masjid Jami Amir Hasanudin menampilkan corak tradisional Kalimantan Timur. Atapnya berbentuk tumpang tiga. Pada puncaknya terdapat bentuk limas bersegi lima. Setiap tingkatan itu ditandai dengan saluran udara yang jumlahnya variatif.

Bagian-bagian dari masjid ini terdiri atas menara, tiang guru, mimbar, dan sudut mihrab. Hampir seluruh bangunan masjid ini terbuat dari kayu ulin. Lantai masjid ini adalah keramik.

Alamat Masjid Jami Amir Hasanudin: Panji, Kec. Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 75513

3. Masjid Raya Darussalam

Sumber: dmi.or.id
Sumber: dmi.or.id

Masjid Raya Darussalam Samarinda yang berdiri pada 1925 diilhami saudagar-saudagar Suku Bugis dan Suku Banjar. Seiring kemajuan zaman, bangunan masjid tertua itu banyak mengalami perubahan tanpa mengurangi ciri khasnya.

Sebelumnya masjid itu bernama Masjid Jamik yang kemudian mengalami renovasi pada 1953 dan 1967. Bahkan, semula masjid ini dibangun di atas tanah 25 x 25 meter di pinggiran Sungai Mahakam. Namun, dengan kemajuan Kota Samarinda yang semakin pesat menyebabkan lokasi masjid bergeser ke Jalan Yos Sudarso dengan luas sekitar 15 ribu meter persegi.

Sedangkan bangunan masjid itu mengacu pada konsep Kerajaan Turki kuno. Ciri itu tampak pada bentuk kubah, menara, serta sejumlah lengkungan di atas pintu dan jendela.

Masjid tersebut dibangun khusus untuk melambangkan sejarah dan keberadaan Islam. Hal itu ditandai dengan tangga masjid yang dibangun ke arah depan dan kiri berjumlah tiga buah, bangunan menara berjumlah empat buah, satu kubah kecil dikelilingi delapan buah kubah kecil. Masjid itu juga dilengkapi empat buah kubah kecil di setiap sudut.

Alamat Masjid Raya Darussalam: Jalan K.H. Abdullah Marisie, Ps. Pagi, Kec. Samarinda Kota, Kota Samarinda, Kalimantan Timur 75111

4. Masjid Besar Raayatul Ikhlas

Sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id
Sumber: kebudayaan.kemendikbud.go.id

Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Berau, masjid yang pengurusnya diketuai M Ramli itu berdiri tahun 1932. Artinya, masjid inilah yang menjadi masjid pertama dibangun di atas Bumi Batiwakkal –sebutan Kabupaten Berau.

 Pada masa lampau di Berau, jalur transportasi udara merupakan yang teramai. Oleh karena itu, ulama membangun masjid di tepian yang diberi nama Masjid Besar Raayatul Ikhlas.  Masjid tersebut telah memperbaiki tiga kali pemugaran. Diambil di pinggir sungai, jadi yang sekarang bukan bangunan diselesaikan.

Bangunan pertama semakin lama tak bisa didukung jemaah yang terus bertambah dibangunlah masjid dengan lokasi yang saat ini.

Alamat Masjid Besar Raayatul Ikhlas: Karang Ambun, Tj. Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur 77315

5. Masjid Al-Wahab

Sumber: Wikipedia.com
Sumber: Wikipedia.com

Masjid Al Wahab di Kelurahan Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang sudah menginjak usia sekitar 231  tahun pada  tahun ini.

Bangunan Masjid Al Wahab yang berdiri di pengujung abad 18 ini menjadi saksi masuknya Agama Islam di Kota Bontang.

Corak arsitek Masjid Al Wahab mirip dengan Masjid Agung Demak di Banten. Atap masjid memiliki kubah terbuat dari kayu ulin mirip seperti stupa berukuran kecil. Dulunya, lantai dan struktur pondasi bangunan berbahan material ulin-hingga sekarang. Hanya dinding dan atap saja dari kayu Meranti.

Seiring berjalannya waktu, dinding dan atap mulai keropos. Kondisi Masjid Al Wahab sempat dibiarkan terbengkalai sekitar tahun 70an sebulum akhirnya pemerintah setempat turun tangan

Kawasan Masjid Al Wahab ini dulunya dikenal dengan Kampung Api-Api. Nama Api-Api berasal dari jenis kayu yang menyala saat malam hari. Warga sekitar menyebutnya Api-Api.

Alamat Masjid Al - Wahab: Bontang Kuala, Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur 75325

[NON | RWT]



Berita Lainnya