Kaltim

Demo Tolak Pencopotan Posisi Ketua DPRD Kaltim, Pendukung Makmur HAPK dan Kader Golkar Terlibat Bentrok

Kaltim Today
30 Juni 2021 20:07
Demo Tolak Pencopotan Posisi Ketua DPRD Kaltim, Pendukung Makmur HAPK dan Kader Golkar Terlibat Bentrok
Bentrok terjadi antara pendukung Makmur HAPK dengan kader Golkar Kaltim, Rabu (30/6/2021).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ratusan pendukung Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK menggelar aksi unjuk rasa di depan sekretariat DPD Golkar Kaltim, Rabu (30/6/2021).

Aksi yang diwarnai saling dorong bahkan baku hantam ini dilakukan lantaran para pengunjuk rasa kecewa atas keputusan DPD Golkar Kaltim yang berupaya mencopot Makmur HAPK dari posisinya sebagai ketua DPRD Kaltim, dan menggantikannya dengan Hasanuddin Mas’ud, kakak kandung ketua DPD Golkar Kaltim Rudy Mas’ud.

Bentrokan ini sendiri terjadi antara pendukung Makmur HAPK yang menamakan diri sebagai Aliansi Pemuda Aktivis Masyarakat Berau (APAMB) dengan kader Golkar Kaltim.

Kericuhan berawal saat pendukung Makmur HAPK menyambangi sekretariat DPD Golkar Kaltim. Mereka hendak bertemu dengan Sekretaris Pemuda dan Olahraga DPD Golkar Kaltim, Arif Rahman Hakim.

Audiensi ini tidak jalan lancar. Pasalnya pendukung Makmur HAPK meminta bertemu langsung dengan Ketua DPD Golkar Kaltim Rudy Mas'ud atau Sekretaris DPD Golkar Kaltim Husni Fahruddin.

Kecewa tak dapat menemui pimpinan DPD Golkar Kaltim tersebut, pendukung Makmur HAPK yang sudah membekali diri dengan tomat, kubis, dan telur ingin menutup aksi dengan memecahan telur ayam secara serentak di Gedung DPD Golkar Kaltim.

Namun, hal itu berubah menjadi keributan yang tak bisa dihindarkan antara massa pendukung Makmur HAPK dengan kader Golkar. Petugas kepolisian yang sedang berjaga pun langsung membubarkan massa menggunakan satu unit kendaraan water cannon.

Pendukung Makmur HAPK Eka Prayitna Jogras Hutain, mengalami luka di bagian pelipis mata kanan. Eka Prayitna terkena pukulan saat terjadinya kericuhan tersebut.

"Saya melihat mereka (pihak partai) keluar melakukan pengerusakan atribut aksi dan pemukulan kepada teman-teman aksi," ujarnya seperti dilansir dari Suara.com - media jaringan Kaltimtoday.co.

Dia mengaku hanya menyampaikan aspirasi berdasarkan aturan yang dijamin undang-undang. Lantaran terjadi pemukulan terhadap dirinya, dia bersama massa dari APAMB melaporkan kejadian tersebut ke Mapolresta Samarinda.

"Kami akan melaporkan ke Mapolresta Samarinda. Karena tidak demokratis. Saya berdarah dipukul. Ada bukti video yang disimpan kawan aksi," katanya.

Meski begitu, dia menegaskan, bakal tetap melanjutkan aksi hingga surat PAW Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK ke tangan Hasanuddin Mas'ud dicabut DPP Goklkar.

Sementara itu, Arif Rahman Hakim mengaku hanya diberikan amanah mewakili DPD Golkar Kaltim sebagai penanggung jawab.

"Saya sudah di awal bicara dengan Polresta Samarinda. Atas tahap-tahap yang akan dilalui (terkait masalah pergantian Ketua DPRD Kaltim Makmur HAPK). Kami sudah tegaskan bahwa ini persoalan internal Partai Golkar," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengemukakan sudah memberikan waktu 10 menit kepada massa untuk menyampaikan aspirasi dan membuka ruang diskusi. Namun diakuinya, kondisi yang terjadi kemudian di luar kendalinya.

"Saya betul-betul tidak mampu mengendalikan situasi di luar," pungkasnya.

[TOS]



Berita Lainnya