Samarinda

Dewan Samarinda Sebut Pendataan Penerima Subsidi BBM Perlu Libatkan Daerah

Kaltim Today
10 September 2022 08:09
Dewan Samarinda Sebut Pendataan Penerima Subsidi BBM Perlu Libatkan Daerah
Komisi III DPRD Samarinda Muhammad Novan Syahronny.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Gejolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) terus terjadi di sejumlah daerah. Bahkan di Samarinda, dari mahasiswa, aktivis dan kelompok masyarakat kerap menyuarakan bentuk penolakan atas kebijakan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat ini.

Diketahui kenaikan BBM secara resmi berlangsung sejak 3 September ini. Bahkan ada yang mengaitkan kenaikan BBM ini dengan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim. Hal ini juga diungkapkan oleh Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, Muhammad Novan Syahronny.

Namun, dia lebih menyoroti persoalan pemberian bantuan untuk subsidi BBM bagi masyarakat yang membutuhkan. Sebab menurutnya, tidak ada kategori yang jelas dari Pemerintah Pusat sebagai sasaran untuk bantuan tersebut.

“Karena pemberiannya tidak melibatkan pemerintah daerah. Apakah di tiap daerah sama, coba lihat kategori yang memerlukan BBM itu siapa? Tidak jelas kan,” ujarnya.

Politikus Partai Golkar ini mengaku kurangnya transparansi atas beberapa kebijakan dari Pemerintah Pusat, membuat masyarakat sering bertanya-tanya. Bahkan dia tidak menyalahkan jika hal ini juga ada kaitannya dengan pembangunan IKN di Kaltim.

“Ini bukan waktu yang tepat bagi pemerintah untuk menaikkan BBM. Bisa dilihat saat ini harga pangan meningkat, itu sudah mempengaruhi tingkat inflasi, apalagi sekarang BBM naik, angka inflasi pasti meningkat juga,” jelasnya.

Tak heran dia pun meminta kepada Pemerintah Pusat agar lebih mempertimbangkan perekonomian masyarakat saat ini. Terlebih aktvitas masyarakat baru membaik, setelah dua tahun belakangan ini menghadapi badai pandemi Covid-19.

Belum persoalan pangan yang saat ini masih juga meningkat harganya. Sehingga bagi Novan perlu ada kajian lagi dari Pemerintah Pusat, agar tidak menimbulkan dampak yang besar seperti saat ini.

“Harusnya perekonomian tunggu stabil dulu. Ini harga pangan naik, BBM juga dinaikkan. Akhirnya yang terbebani secara double. Karena kenaikan BBM secara otomatis juga akan berpengaruh terhadap tarif transportasi,” demikian Novan.

[PAS | NON | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya