Samarinda

Dilewati Kendaraan Tambang Ilegal, Jalan ke TPA Sambutan Rusak Parah

Kaltim Today
15 Juli 2021 09:13
Dilewati Kendaraan Tambang Ilegal, Jalan ke TPA Sambutan Rusak Parah

Kaltimtoday.co, Samarinda - Jalan masuk area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Sambutan rusak parah. Kerusakan itu diduga karena adanya aktivitas tambang yang melintasi jalan masuk TPA Sambutan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda, Nurrahmani membenarkan informasi tersebut. Kerusakan jalan cukup parah. Bahkan menyulitkan mobilitas kendaraan pengangkut sampah yang hilir mudik ke TPA Sambutan.

"Kita kan ada pihak swasta yang kita bolehkan masuk sini. Mereka bilang kok sekarang susah banget masuknya karena ada tambang begitu. Saya konfirmasi ke kepala TPA, tambangnya ada di luar wilayah TPA. Tapi akses jalan jadi rusak," ungkap Yama kepada awak media belum lama ini.

Akses jalan rusak itu membuat Yama keberatan. Hingga akhirnya dia menyampaikan hal tersebut kepada Wali Kota Samarinda, Andi Harun.

"Saya mohon maaf kalau terlalu banyak mengadu. Tapi mau bagaimana lagi. Ini urusannya dengan tambang. Harapannya, supaya tidak ada lagi kegiatan tambang lagi lewat di sini," lanjut Yama.

Andi Harun dan pihaknya pun langsung gerak cepat dengan menyambangi lokasi TPA Sambutan. Dia menyebut, sementara ini kerusakan jalan menuju TPA Sambutan diduga karena dilalui kendaraan yang terkait aktivitas tambang.

"Sehingga ada gangguan dalam hal mobilisasi sampah dari arah jalan raya menuju lokasi,” ungkap Andi Harun.

Pihaknya pun segera mengadakan rapat terkait aset bersama pihak BPKAD, Dinas PUPR, DLH, Asisten III, lurah setempat, dan dinas terkait lainnya.

“Rapatnya fokus menginventarisasi aset pembebasan yang telah kita lakukan di sekitar sini baik pada TPA maupun jalan masuknya,” jelasnya.

Seandainya kegiatan overlay aset dengan lapangan bisa selesai dalam waktu dekat, pihaknya akan mengambil langkah teknis jika jalan yang dipakai aktivitas tambang merupakan aset Pemkot Samarinda.

“Untuk menghindari kerusakan infrastruktur dan menghindari kerugian negara terus berlanjut,” pungkasnya.

[YMD | TOS | ADV DLH SAMARINDA]



Berita Lainnya