Samarinda

Disdik Samarinda Beberkan Kendala Pelaksanaan PPDB, Mulai dari Daya Tampung Sekolah hingga Persepsi Orangtua

Kaltim Today
24 Juni 2021 18:32
Disdik Samarinda Beberkan Kendala Pelaksanaan PPDB, Mulai dari Daya Tampung Sekolah hingga Persepsi Orangtua

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin mengungkapkan, tahun ini telah terlaksana PPDB secara online yang merupakan tahun ketiga bagi jenjang SD dan tahun ketujuh bagi jenjang SMP.

"Di SD sudah clear dan SMP juga sedang berjalan. Dan hari ini mulai zonasi terakhir," ungkap asli saat diwawancarai di Kantor Dinas Pendidikan Samarinda, Rabu (23/6/21).

Asli mengungkapkan, selama proses pelaksanaan PPDB online, masalah yang ditimbulkan pasti ada. Namun, pihaknya berusaha agar masalah-masalah tersebut dapat teratasi.

Adapun masalah yang dihadapi di antaranya jumlah rasio sekolah daya tampung dengan masyarakat yang tidak seimbang.

"Kenapa saya sebut seperti itu, karena ada sekolah di pinggiran, kekurangan murid, karena penduduknya sedikit, ada sekolah yang di kota penduduknya padat, orang berebut sekolah," ujarnya.

Masalah yang kedua adalah perbedaan jumlah sekolah negeri yang ada di Samarinda, SD 163 dan SMP 48.

"Kan jauh bedanya, dan SMA juga jauh lebih sedikit. Jadi biasanya makin ke atas makin banyak," tambahnya.

Selain itu, persepsi orangtua yang masih menginginkan anaknya menempuh pendidikan di sekolah tertentu atau "favorit" juga menjadi hambatan tersendiri.

"Sekolah itu sama saja, favorit atau tidak itu hanya persepsi saja," pungkasnya.

Ditanya terkait pelaksanaan PPDB di Samarinda, Asli mengungkapkan tidak ada masalah yang berarti.

"Bagaimana pun kita pasti ada biasnya. Namun, alhamdulillah Samarinda mampu mengatasi permasalahan yang timbul," ucapnya.

Dia pun mengungkapkan cara meminimalisir masalah yang dihadapi oleh Disdik, yaitu dengan mengedukasi kepada masyarakat di mana sekolah itu prinsipnya sama. Tidak ada sekolah yang menginginkan anak didiknya tidak baik, semua sekolah pasti menginginkan anak didiknya memiliki perilaku yang baik.

Asli menyampaikan bahwa, pihaknya mengedukasi kepada masyarakat untuk memilih sekolah yang dekat dengan rumah, agar mudah mengontrol, biaya hemat, dan tidak menimbulkan kemacetan.

"Lebih mudahlah kalau dekat dengan rumah," pungkasnya.

Asli juga menyampaikan bahwa, edukasi yang diberikan melalui media-media, bisa melalui Facebook, Twitter, bahkan Instagram.

[ASY | RWT | ADV DISDIK SAMARINDA]



Berita Lainnya