Kukar

Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Poktan Kambing Lestari Fokus Budidaya Kambing

Kaltim Today
20 November 2020 20:53
Dongkrak Ekonomi Masyarakat, Poktan Kambing Lestari Fokus Budidaya Kambing
Ketua RT 06 Dusun 2, Desa Jembayan Tengah sekaligus Ketua Poktan, Nyoman Dayou. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Berawal dari ingin meningkatkan taraf ekonomi bagi masyarakat RT 06 Dusun 2, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kukar, Ketua RT 06 sekaligus Ketua Kelompok Tani Ternak (Poktan) Kambing Lestari, Nyoman Dayou bersama 36 anggotanya membuat rencana untuk budidaya kambing.

"Jika budidaya kambing dikembangkan dengan konsisten, maka kedepannya akan membantu meningkatkan ekonomi warga sekitar," ungkap Nyoman belum lama ini.

Oleh sebab itu, pihaknya merapat ke perusahaan sekitar dan menjelaskan wacana budidaya kambing. Kemudian pihak perusahaan mensupport dan memberikan bantuan bibit indukan kambing sebanyak 10 ekor sebagai uji coba tahap awal.

Namun, ketika 10 ekor kambing tadi sudah beranak, akhirnya pihaknya diberikan bantuan induk kambing tahap kedua sebanyak 26 ekor. Ada dua jenis kambing yang diberikan yakni kambing PE dan etawa.

"Alhamdulillah dalam kurun waktu satu tahun ternak kambing mencapai 92 ekor," ungkap Nyoman.

Kandang kambing, Nyoman Dayou, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kukar.
Kandang kambing, Nyoman Dayou, Desa Jembayan Tengah, Kecamatan Loa Kulu, Kukar.

Kemudian, setiap anggota yang mampu memelihara dan merawat kambing di tempatnya sendiri akan diberi indukan kambing. Mereka, lanjutnya sangat senang. Dengan adanya bantuan ini, karena awalnya hanya punya satu kambing, sekarang sudah ada enam kambing bahkan lebih.

"Di kandang kami ada sekitar 17 kambing dan sebagian punya anggota poktan yang tak bisa memelihara sendiri," ungkap Nyoman.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dia menambahkan, untuk menghilangkan bakteri di tubuh kambing yakni setiap pagi dan sore kambing harus diberi asap.

"Makanya kami buat kandang kambing agak tinggi, tujuannya agar bisa membuat asap di bawah kandang," ujarnya.

Selain kambing berbadan bagus tanpa bakteri, aroma kambing tidak tercium sama sekali bahkan ketika dipegang pun tidak bau.

Dengan kelebihan tersebut, sudah banyak orang yang berdatangan dan tertarik untuk membeli kambing tetapi sementara ini belum diperjualbelikan. Sebab, masih ingin dibudidayakan dulu.

"Satu atau dua tahun ini kami fokus untuk membudidayakan dulu, agar keberlangsungan kambing kedepannya terus berlanjut," tegas Nyoman.

Disisi lain, kotoran kambing dimanfaatkan oleh petani sebagai pupuk tanaman, sebab pupuk alami tingkat kesuburannya lebih baik daripada pupuk buatan.

"Apalagi di sini rata-rata petani sayur, jadi pupuk alami sangat cocok dipakai," pungkasnya.

[SUP | RWT | ADV DISKOMINFO]


Related Posts


Berita Lainnya