Kutim

Dongkrak Perekonomian dan Penuhi Ketersediaan Konsumsi, DPTPH Lirik Potensi Program Family Farming di Kutai Timur

Kaltim Today
07 September 2020 16:20
Dongkrak Perekonomian dan Penuhi Ketersediaan Konsumsi, DPTPH Lirik Potensi Program Family Farming di Kutai Timur
Kegiatan Family Farming perdana di Desa Keraitan, Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur oleh Gabungan Kelompok Tani setempat. (Foto: Istimewa)

Kaltimtoday.co, Kutai Timur - Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (DPTPH) Kaltim melaksanakan Family Farming atau pertanian keluarga yang merupakan rancangan penyempurnaan dari program sebelumnya, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Perkarangan Pangan Lestari (P2L).

Desa Keraitan, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur menjadi salah satu lokasi pengenalan Family Farming. Program yang didukung APBN 2020 oleh Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Indonesia tersebut memberi Kaltim bantuan dengan jumlah 3 paket.

Setiap paket yang diberikan memiliki syarat guna memerolehnya, setiap desa minimal mempunyai dua gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang melakukan usaha tersebut. Gapoktan yang tergabung harus memiliki dua komoditas utama dalam rangka pemenuhan pangan di daerah tersebut. Desa Keraitan sebagai salah satu penerima paket, memiliki komoditas utama seperti jagung dan cabai dengan lahan seluas 10 hektar, serta buah semangka dengan luas hingga 5 hektar.

Muhammad Alimuddin, Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan mengungkapkan, program tersebut berada di bawah naungannya serta dia berharap program tersebut mampu memenuhi kebutuhan ketersediaan pangan lebih menyeluruh dari program-program sebelumnya.

“Kaltim mendapat jatah sejauh ini dua daerah, Kutim dan Paser, kami prioritaskan daerah penerima yang berpotensi rawan pangan, pelaksanaan Family Farming, kami awali dengan sosialisasi sejak Agustus kemarin. Kami akan selalu memantau proses pengawalannya hingga masyarakat tani mampu mengelola bibit pangan dengan mandiri,” ucap pria berkacamata tersebut.

Berbeda pada KRPL yang ditujukan pada Kelompok Wanita Tani (KWT) , Family Farming mengajak seluruh kalangan terutama satuan unit terkecil masyarakat yakni keluarga, guna dapat terlibat dalam meningkatkan produksi pangan secara mandiri. DPTPH Kaltim akan melakukan pengontrolan lebih lanjut pasca sosialisasi pertama pada bulan September ini.

“Kami akan memantau kembali daerah tersebut bersama Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) dan mitra pemerintah, yakni PT Pupuk Kaltim serta Bankaltimtara. Hal tersebut sekaligus menjembatani warga dengan stakeholder agar mampu membangun sinergitas guna memaksimalkan hasil produk Family Farming tersebut,” terang Alimuddin.

Selain melakukan pengawasan, kunjungan tersebut sebagai evaluasi monet perangkat daerah terkait pertanian. Family Farming sebagai upaya penguatan pertanian tangguh mengingat Indonesia sedari dulu merupakan negara agraris yang memiliki potensi kuat guna mendongkrak perekonomian negara.

[SNM | RWT | ADV DISKOMINFO]


Related Posts


Berita Lainnya