Bontang

DPRD Bontang Minta Pemkot Serius Cegah Penularan Flu Burung

Kaltim Today
20 November 2020 09:54
DPRD Bontang Minta Pemkot Serius Cegah Penularan Flu Burung

Kaltimtoday.co, Bontang - Wakil Ketua Komisi I DPRD Bontang Raking mendesak Pemkot Bontang untuk serius menanggulangi penyakit virus flu burung. Sebab, jika dibiarkan dengan kondisi masih pandemi Covid-19 saat ini bakal menimbulkan kekhawatiran luas di masyarakat.

"Langkah-langkah tepat harus segera dilakukan pemkot. Penting, supaya masyarakat tidak panik," tegas Raking, Jumat (20/11/2020).

Dikatakan Raking, antisipasi meluasnya wabah flu burung dapat dilakukan dengan melakukan sterilisasi. Kemudian mengidentifikasi penyebaran virus yang berasal dari unggas tersebut. Jika penyebab berasal dari luar daerah, maka harus dihentikan pasokan ayam dari luar daerah.

Selain itu, dia juga meminta agar pengelola ayam potong di Bontang untuk tetap memperhatikan ternaknya, seperti kebersihan kandang.

"Warga Bontang saya minta tidak panik. Karena flu burung ini bukan berasal dari ayam potong, tapi dari ayam yang dipelihara di rumah-rumah warga," tuturnya.

Seperti diketahui, Di tengah kesibukan penanganan pandemi Covid-19, warga Bontang harus menghadapi ancaman wabah flu burung. Hal ini setelah ditemukan ratusan unggas mati.

Menurut data dari Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Bontang, sejak 20 Oktober 2020 hingga 17 November 2020, sebanyak 230 ekor ungags mati. Semuanya didominasi ungags jenis ayam.

“Kami mulai terima laporan itu sejak 20 Oktober lalu, dari 351 ekor yang dilaporkan, 230 ekor mati karena flu burung,” kata Kepala Seksi Pelayanan Hewan DKP3 Bontang Riyono, Rabu (18/11/2020).

Pemerintah Kota Bontang pun langsung melakukan sterilisasi dengan penyemprotan disinfektan ke kandang milik warga. Penyemprotan menggunakan APD lengkap.

Hewan unggas yang mati karena flu burung kebanyakan berada di wilayah Bontang Baru. Totalnya didapati hewan unggas terjangkit flu burung di 9 lokasi. DKP3 pun telah menyurati kelurahan untuk kemudian diteruskan ke Ketua RT dan disampaikan kepada masyarakat.

“Diperkirakan masih ada terdapat kematian mendadak yang terjadi pada unggas milik warga, namun enggan melaporkan,” pungkasnya.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya