Samarinda

Gelar Angkat Sumpah Lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners, Rektor UMKT Harap Bisa Mengabdikan Diri ke Daerah Pelosok

Kaltim Today
29 Juni 2022 18:54
Gelar Angkat Sumpah Lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners, Rektor UMKT Harap Bisa Mengabdikan Diri ke Daerah Pelosok
Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina saat diwawancarai Kaltimtoday.co.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) menggelar pengambilan Angkat Sumpah Lulusan Diploma III Keperawatan dan Profesi Ners, tahun angkatan 2020/2021. Acara tersebut diselenggarakan di Gedung E Kampus UMKT, Jalan Juanda, Rabu (29/6/2022).

Pengambilan Angkat Sumpah perawat dan ners FIK UMKT tersebut dipimpin langsung Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kaltim, Ismansyah.

Dia membacakan angkat sumpah di hadapan para tamu undangan yang diikuti oleh 112 lulusan tersebut.

Pengambilan angkatan sumpah berjalan khidmat, sebab dengan sumpah itu para lulusan dapat berpegang teguh dalam menjalankan tugas dan profesinya sebagai perawat di berbagai kesempatan dan pengabdiannya terhadap masyarakat.

Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji mengucapkan selamat kepada para lulusan yang baru saja diangkat sumpahnya pasca lulus dari jurusan keperawatan dan profesi ners.

“Saya ucapkan selamat kepada anak-anak yang sudah diambil sumpah pada hari ini, teruslah berkarya di tengah masyarakat,” ucap Bambang.

Dia mendorong para lulusan yang baru saja diangkat sumpahnya ini mampu meng-udate ilmu pengetahuannya di bidang kesehatan serta bisa mengabdikan diri di tengah masyarakat, terutama di daerah-daerah pelosok. Sebab tenaga kesehatan sangat dibutuhkan oleh masyarakat pelosok.

“Sebab itu, kami juga berharap anak-anak terus belajar dan belajar menimbah ilmu pengetahuannya dan harus kreatif,” pungkasnya.

Dirinya juga menginginkan agar para lulusan ini mampu menciptakan layanan kesehatan yang inovatif menyesuaikan perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat kemajuannya. Misalkan, membuat eletronik kesehatan atau e-health.

“Karena sekarang ini, orang-orang pengennya layanan itu mudah dan cepat. Cara satu-satunya adalah melalui layanan eletronik. Dari rumah saja mereka bisa berkonsultasi kesehatannya dan langsung dianalisa oleh tim kesehatan sudah bisa mendapatkan rekomendasi obat yang mau dikonsumsi,” ujarnya.

Ke depan, Bambang mengharapkan, para lulusan ini memikirkan konsep layanan itu dan mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja di bidang kesehatan yang modern dan inovatif.

Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina menyebutkan, pengambilan angkat sumpah para lulusan ini dilakukan sebagai kewajiban dan tanggung jawab kampus untuk mengikat profesinya dan menjaga almamater kampus.

Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina saat diwawancarai Kaltimtoday.co.
Dekan FIK UMKT, Doktor Nunung Herlina saat diwawancarai Kaltimtoday.co.

Disebutkan Nunung, pengambilan angkat sumpah berjumlah 112 orang. Terdiri dari 94 orang dari profesi ners dan Diploma III Keperawatan sebanyak 18 orang. Dengan angkat sumpah ini, para lulusan ini benar-benar menjalankan profesinya dengan baik ketika bersentuhan dan mengabdikan diri kepada masyarakat.

“Kami selaku Kampus UMKT dan Fakultas FIK sebenarnya tidak melepas begitu saja meskipun mereka sudah lulus, kami tetap mempunyai tanggung jawab, mereka tetap kami pantau secara profesinya bekerja di mana dan apa pekerjaannya melalui tracer study, jadi kami tetap berhubungan,” ungkap Nunung.

Misalkan disebutkan Nunung, bahwa para alumni ini tidak semua menjadi aparatur sipil negara (ASN) atau bekerja di lembaga kesehatan, tentu pihaknya juga masih memiliki tanggungjawab dengan memberikan pembekalan melalui sektor entrepreneurship yang sudah diajarkan pada semester delapan.

“Nah itu, kalau mereka tidak mendapatkan pekerjaan sesuai bidang kesehatan, mereka bisa mempunyai keterampilan berbisnis di berbagai sektor termasuk kesehatan, contohnya mereka bisa membuat usaha lewat online,” tuturnya.

Hal ini dilakukan, sehingga para lulusan dapat menjadikan dirinya bermanfaat dan tidak khawatir dengan masa depannya. Para lulusan juga harus memiliki kreatifitas dan inovasi yang dilakukan secara kolektif atau berkolaborasi, agar sesuatu yang direncanakan dikerjakan barengan pasti akan berjalan dengan baik.

“Dan kami (UMKT, red) juga akan membuka Geriatric Foundation (Yayasan lanjut usia) di Kampus UMKT, ini rencananya menjadi pusat keperawatan, jadi kami juga merekrut para lulusan itu untuk menjalankan yayasan itu bisa direkrut,” sebut Nunung.

Dia mengharapkan agar para lulusan setelah diambil angkat sumpah ini dapat menjalankan tugas sesuai keilmuannnya di lembaga kesehatan dan harus memiliki kreatifitas dan inovatif dalam bidang yang ditekuni.

Sementara itu, Ismansyah mengapresiasi civitas akademik UMKT yang telah membimbing dan mengajarkan calon tenaga kesehatan muda di bidang keperawatan dan profesi ners hingga lulus dan akan menyebar ke lembaga kesehatan untuk mengabdikan diri dan berkarya di tengah masyarakat.

“Kemajuan ilmu pengetahuan di UMKT sangat maju dan sudah bersaing di kampus-kampus lainnya di Indonesia, terbukti sudah banyak alumni kesehatan yang sudah berkarya banyak lulusan dari kampus ini,” ujar Ismansyah.

Diungkapkan Ismansyah, banyak tantangan dan persoalan yang bakal bermunculan setelah para lulusan nantinya akan bekerja atau bersentuhan langsung dengan masyarakat.

“Karena itu kami berharap semua lulusan ini mendaftarkan diri menjadi anggota PPNI Kaltim agar kami dapat membantu dan memandu saudara semua serta membimbing anda semua di lapangan,” imbuhnya.

Kemudian, para lulusan juga harus memahami aturan yang berlaku di bidang kesehatan yaitu Undang-Undang (UU) No. 38/2014 tentang Keperawatan dengan aturan pelaksanaan Permenkes No. 26/2019 dan UU No. 36/2016 tentang Tenaga Kesehatan.

Dirinya menegaskan aturan ini benar-benar mempelajari dengan seksama aturan tersebut yang berlaku di negara ini. Hal ini diperlukan agar menjalankan tugas sesuai dengan aturan dan kode etik yang sudah diatur agar tindak melampaui batas-batasannya dan berada di jalur yang benar.

“Dari aturan itu semua harus mengetahui profesi kita, salah satunya adalah ketika ingin bekerja harus berkewajiban mengantongi surat tanda registrasi keperawatan (STRP), karena semua lembaga kesehatan mempersyaratkan itu,” tegasnya.

Para lulusan ini selain dapat bekerja di lembaga kesehatan pemerintah maupun swasta, namun saat ini sangat kurang menyediakan lapangan kerja di sektor kesehatan. Sebab itu, para lulusan ini bisa melakukan praktik mandiri, baik secara individu dan berkelompok.

“Kalau saran kami membuka praktik mandiri itu lebih baik berkolaboratif. Selain menyerap lapangan kerja, juga bisa memberdayakan ilmu sesama profesi kesehatan dan juga mampu menyelesaikan persoalan kesehatan di tengah masyarakat,” harapnya.

Dirinya berpesan para lulusan itu agar menjaga nama baik almamater dan profesinya ketika sudah terjun ke dunia kerja sesuai profesi maupun lainnya. Begitu juga ketika berkerja di lembaga kesehatan jangan sungkan berdiskusi dengan senior-seniornya dan ikuti cara kerjanya yang sesuai aturan dalam ilmu keperawatan.

Plh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Setyo Budi Basuki turut bangga Kampus UMKT termasuk perguruan tinggi yang mampu mencetak sumber daya manusia di Benua Etam ini yang sangat berkualitas, khususnya tenaga kesehatan keperawatan.

“Ini termasuk kontribusi kampus UMKT terhadap program Pemprov Kaltim, yaitu menuju Kaltim yang berdaulat dengan menyiapkan SDM yang berakhlak mulia dan berdaya saing," ujarnya.

Dengan diangkat sumpah keperawatan dan profesi ners ini, bukan berarti tugasnya selesai, tapi kata Setyo ini baru langkah permulaan menuju pengabdian yang sesungguhnya. Sebab itu para lulusan dituntut untuk turus menerus meningkatkan kemampuan dan ilmu pengetahuannya dalam hal profesi dan etos kerja serta berorganisasi.

Dia menyebutkan, data tenaga kerja keperawatan di Kaltim yang bekerja di layanan kesehatan swasta maupun pemerintah tercatat hingga 26 Juni 2022 sebanyak 10.625 orang, yang terdiri atas 3.205 orang tenaga kesehatan berstatus ASN, dan 7.420 orang non ASN.

“Jadi sekarang ini memang fasilitas kesehatan milik pemerintah tidak lagi menerima tenaga kesehatan berstatus honorer, maka kami mendorong para lulusan ini agar mendaftar ujian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) dan juga diharapkan kemandiriannya terhadap profesinya dengan membuka praktik,” harapnya.

Hadir dalam kegiatan angkat sumpah tersebut Rektor UMKT, Profesor Bambang Setiaji; Plh Dinkes Kaltim, Setyo Budi Basuki; Dekan FIK UMKT, Nunung Herlina; Ketua PWM Kaltim, Kyai Syutman; dr. Agus Sukaca; Wakil Rektor UMKT, Suwoko; Ketua Prodi Kesehatan dan Profesi Ners UMKT, dan seluruh Civitas Akademik UMKT.

[SDH | RWT | ADV UMKT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya