Samarinda

Gelar Bakti Sosial di SLB Untung Tuah, DPC IOTI Samarinda Ingin Masyarakat Pahami Okupasi Terapi

Kaltim Today
24 Oktober 2022 09:13
Gelar Bakti Sosial di SLB Untung Tuah, DPC IOTI Samarinda Ingin Masyarakat Pahami Okupasi Terapi
DPC IOTI Samarinda gelar bakti sosial di SLB Untung Tuah Samarinda. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - DPC Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI) Samarinda yang didukung oleh DPD IOTI Kaltim menggelar bakti sosial, Sabtu (22/10/2022) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Untung Tuah Samarinda.

Perwakilan panitia, Handika mengungkapkan, bakti sosial kali ini digelar dalam rangka memperingati Hari Okupasi Terapi Dunia. Dia menyebut, pihaknya ingin memperkenalkan okupasi terapi lebih jauh kepada masyarakat luas.

Sebagai informasi, okupasi terapi merupakan layanan kesehatan untuk individu, kelompok, atau masyarakat yang mengalami hambatan fisik, kognitif, hingga sensori dengan pendekatan fungsional. Sehingga, individu itu bisa mencapai kemandiriannya.

"Pemilihan SLB Untung Tuah juga karena melekat dengan tupoksi okupasi terapi yang terbiasa menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan kasus beragam. Ketersediaan tenaga pengajar yang masih minim juga jadi perhatian IOTI Samarinda dan Kaltim," ungkap Handika.

Melalui acara bakti sosial tersebut, berbagai kegiatan terlaksana. Mulai senam bersama, lomba permainan lempar bola ke keranjang, memindahkan bola dengan centong nasi, dan lomba evamat. Dipilihnya permainan-permainan tersebut karena berkaitan dengan praktik okupasi terapi. Di mana, sebuah permainan akan melatih motorik kasar, perencanaan gerak, atensi, dan konsentrasi, serta kerja sama tim.

"Hal ini sering dipakai dalam praktik okupasi terapi sebagai stimulus dan media terapi bagi pasien," lanjutnya.

Pun dalam agenda tersebut juga diadakan konsultasi okupasi terapi ke orangtua, guru, dan murid-murid dari SLB Untung Tuah. Konsultasi terdiri dari pemeriksaan awal alias screening demi mengetahui adanya keterlambatan perkembangan, manajemen perilaku, dan tata cara demi meningkatkan konsentrasi pada murid-murid SLB Untung Tuah.

Handika juga mengeluhkan minimnya keberadaan okupasi terapi di Kaltim, khususnya Samarinda. Jika dibandingkan dengan daerah di Pulau Jawa, okupasi terapi sudah masuk dan jadi bagian dari sejumlah sekolah.

“Termasuk juga sekolah umum,” bebernya lagi.

Handika yang juga alumnus dari Poltekkes Surakarta itu berpendapat, pada dasarnya okupasi terapi bisa berperan menjadi guru bayangan di sejumlah sekolah. Peran itu bisa diambil agar membantu siswa yang memiliki gangguan atensi, konsentrasi, dan gangguan belajar.

"Selain peran pemerintah atau pemilik yayasan, kami juga menyoalkan kurangnya kesadaran masyarakat. Khususnya untuk orangtua para ABK terkait keberadaan okupasi terapi," tandas Handika.

[YMD | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya