Kukar

Gelontorkan Anggaran Rp38 Miliar, Jalan Rusak Desa Tanah Datar Bakal Diperbaiki Tahun Ini

Kaltim Today
06 Oktober 2021 19:14
Gelontorkan Anggaran Rp38 Miliar, Jalan Rusak Desa Tanah Datar Bakal Diperbaiki Tahun Ini
Kondisi jalan di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara.(Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Akses jalan utama penghubung beberapa Kabupaten di Kalimantan Timur (Kaltim) yang sejak lama menjadi keluhan masyarakat di Desa Tanah Datar, Kecamatan Muara Badak, kini segera diperbaiki.

Hal ini diungkapkan oleh PPK 2.1 Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Kaltim, Teuku Surya Dharma belum lama ini. Dia mengatakan, jalan menuju Kota Bontang dan Kutim ini sudah mulai dikerjakan sejak Juni 2021 hingga 2023 secara bertahap.

Tahun ini, perbaikan dikerjakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah XII Balikpapan. Mulai dari kelurahan Lempake, Samarinda sampai Simpang Tiga Muara Badak dengan kontrak sepanjang 52 kilometer. Namun hanya 23 km saja penanganan perbaikan jalannya dan terbagi dibeberapa titik.

"Kontrak kami 52 km tapi efektifnya 23 km. Artinya 50 km itu dalam pengawasan dan penanganan sepanjang 23 km," ujarnya.

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Dari 23 km terbagi beberapa titik yang dikerjakan, seperti di Kelurahan Lempake yang rawan banjir. Kemudian dari arah SPBU sampai di Bandara AP Pranoto namun tidak semuanya dikerjakan. Sedangkan yang full dikerjakan yakni dari simpang bandara hingga simpang Muara Badak.

Sebetulnya perbaikan tahun ini di lokasi Kelurahan Lempake, namun melihat kondisi jalan di Desa Tanah Datar mengalami perubahan cukup signifikan sehingga dipindahkan kesitu dulu.

"Seharusnya penanganan di Tanah Datar itu 2022. Lalu kami revisi dan rubah kontraknya. Oleh karena itu, kami bisa tangani tahun ini karena yang urgen dulu," jelas Teuku

"Waktu perencanaan dulu, kondisi jalan masih terbilang bagus. Tapi berjalannya waktu terjadi perubahan yang signifikan salah satunya ditenggarai adanya sedimentasi pengupasan lahan. Kami gak bilang tambang ya," tambahnya.

Selain pengerjaan jalan, pihaknya juga membangun galian saluran air atau drainase sehingga ketika hujan yang menyebabkan banjir bisa diatasi.

Teuku menyebutkan, pelaksana pekerjaan ini dilakukan oleh PT Bumi Karsa dari Makassar, dimana proyek ini dikerjakan secara bertahap dengan anggaran sebesar Rp227 miliar.

"Tahun ini, alokasi anggaran Rp36 miliar, selanjutnya di 2022 sekitar Rp140 miliar dan sisanya di 2023," jelasnya.

Dia menambahkan, setidaknya ada dua perusahaan memiliki konsesi di wilayah tersebut yang sudah berkomitmen untuk membersihkan saluran sedimentasi dan reklamasi lahan pada Oktober 2020 lalu, namun sampai detik ini tak kunjung terlaksana.

"Sampai hari ini belum mereka laksanakan, harapan kami segera dilaksanakan," pungkasnya.

[SUP | NON]



Berita Lainnya