Kaltimtoday.co, Samarinda - Hasil tambak yang dihasilkan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Salo Sumbala Sejahtera di Muara Badak, Kukar sangat melimpah. Salah satunya udang windu yang bisa diekspor hingga ke Jepang.

Ukuran udang windu yang besar untuk 1 kilogram nya bisa mencapai 10-15 ekor. Hasil tambak yang baik juga ada pengaruhnya dari penanaman mangrove di dalam tambak. Sehingga menjadikan tambak tersebut lebih ramah lingkungan.

Ketua Pokdakan Salo Sumbala Sejahtera, Ramlan menyebutkan, tambak yang ramah lingkungan sudah pasti teruji. Sama sekali tak menggunakan pupuk kimia. Melainkan memakai pupuk probiotik alias pupuk alami. Pupuk probiotik dipilih dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk kimia.

"Alhamdullilah sudah pernah ada penelitian dari mahasiswa Unmul dan uji laboratorium, hasil tambak kami memang teruji," ungkap Ramlan, Sabtu (21/1/2023).

Ramlan memberi contoh bahwa ada perbedaan anatara udang yang berada di tambak tanpa mangrove dan udang yang tambaknya ditanami mangrove.

Udang yang ada di tambak tanpa mangrove tampak tak segar, warnanya juga tidak jernih, dan bentuknya lebih kecil. Sedangkan udang yang tambaknya ditanami mangrove tampak lebih segar, jernih, dan bentuknya lebih besar.

"Kami itu kalau menebar bibit udang itu tidak sekaligus banyak," tandasnya.

Sebagai informasi, Planète Urgance (PU) Indonesia dan Yayasan Mangrove Lestari (YML) menargetkan 30 ribu pohon mangrove untuk ditanam di kawasan tambak milik Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Salo Sumbala Sejahtera di Muara Badak, Kukar. Tepatnya di Pulau Letung. Selain membantu penambak, penanaman mangrove di kawasan itu juga sebagai wujud pemulihan ekosistem mangrove yang mulai terdegradasi.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.