Kukar

Jembatan Anggana Tak Kunjung Dibangun, Komisi III DPRD Kukar Panggil OPD Teknis

Kaltim Today
25 Mei 2021 13:28
Jembatan Anggana Tak Kunjung Dibangun, Komisi III DPRD Kukar Panggil OPD Teknis
Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digalakkan Komisi III DRPD Kukar bersama OPD terkait beserta pada Kades di Kecamatan Anggana tentang kejelasan pembangunan Jembatan. (Supri/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Masyarakat Kecamatan Anggana yang diwakilkan para kepala desa mempertanyakan pembangunan jembatan di Desa Anggana tak kunjung dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar).

Diketahaui, anggaran pembangunan jembatan di Desa Angganan sudah ada di 2021. Namun hingga kini belum ada tanda-tanda kegiatan.

Mengenai hal ini, Komisi III DPRD Kukar bidang pembangunan langsung melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan memanggil stakeholder terkait pada Senin (24/05/2021).

Andi Faisal selaku Ketua Komisi III langsung memimpin RDP didampingi para anggota lainnya yaitu Junadi, Miftahul Jannah, Ahmad Zulfiansyah dan Herry Asdar dari Dapil Anggana.

Turut hadir Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis seperti Dinas Pekerjaan Umum, BPKAD, Inspektorat Kukar serta kepala Desa Anggana dan Sungai Meriam.

"Kami sungguh ironislah terhadap pembangunan di Kukar. Kenapa, karena Kecamatan Anggana penyumbang terbesar APBD. Pembangunan jembatan yang sudah dianggarkan realisasinya belum ada tanda-tanda sampai mendekati akhir Mei ini," kata Faisal sapaan akrabnya.

Jadi, pihaknya mengundang stakeholder terkait, bukan sekedar mencari kesalahan tapi lebih mengedepankan terjalinnya komunikasi yang baik dari tingkat desa jika OPD teknis.

Pembangunan jembatan tersebut menjadi obyek vital bagi masyarakat Anggana karena menghubungkan beberapa desa salah satunya Desa Kutai Lama yang kental akan sejarah.

Faisal menyebutkan, pembangunan diajukan sejak pengesahan APBD Desember 2020 kemarin. Namun hingga akhir Mei tak ada progres signifikan, padahal anggaran ada cuma pelaksanaan saja yang lambat.

"Jembatan itu sangat penting sekali untuk masyarakat sekitar bahkan luar Anggana ketika ingin ke Kutai Lama. Intinya kita akan mengawal proses ini sampai selesai," ujarnya.

Politisi Fraksi Golkar ini berharap, OPD teknis agar ada percepatan. Ditergetkan 2 atau 3 minggu perencanaan selesai.

"Setidaknya Juli sudah berdiri kokoh tiang pancang disana. Bentang jembatan sendiri sekitar 10 sampai 15 meter kalau dikerjakan kondisi normal mungkin 4 sampai 5 bulan selesai", ujar Faisal.

Sedangkan nilai jembatan sekitar Rp12 miliar. Namun, ini terbilang kecil sebab Kecamatan Anggana menyumbang APBD mencapai angka triliunan.

Disisi lain, lantaran tak ada jembatan aktivitas tranportasi warga harus lewat sungai dengan jasa penyebrangan dan pastinya harus mengeluarkan uang.

Sementara Kepala Desa Anggana, Nordiansyah menuturkan, sebetulnya pembangunan jembatan sudah diajukan puluhan tahun lalu namun belum juga terealisasi sampai sekarang. Apabila tak terwujud tahun ini jangan salahkan masyarakat jika mereka berbondong-bondong datang ke Tenggarong untuk menuntut.

"Artinya apa, karena jembatan itu sangat dibutuhkan masyarakat dalam beraktivitas maupun perputaran roda ekonomi. Makanya mereka minta terus," terangnya.

Kades menjelaskan, jembatan tersebut merupakan satu-satunya jembatan yang menghubungkan 5 desa yakni Desa Sidomulyo, Anggana, Handi Terusan, Kutai Lama, Sungai Meriam bahkan lebih dekat bilamana menuju Kecamatan Muara Badak.

Sebelumnya, tranportasi masyarakat mengunakan jembatan milik pertamina, namun karena rusak akhir tahun kemarin maka sekarang lewat jalur sungai.

[SUP| NON | ADV DPRD KUKAR]



Berita Lainnya