Samarinda

Joni Sinatra Ginting: BLT Rp 600 Ribu Tidak Cukup Menutupi Dampak Kenaikan BBM

Kaltim Today
08 September 2022 11:31
Joni Sinatra Ginting: BLT Rp 600 Ribu Tidak Cukup Menutupi Dampak Kenaikan BBM
Anggota DPRD Samarinda Joni Sinarta Ginting.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Joni Sinatra Ginting mengaku, skeptis terhadap kebijakan pemerintah pusat terkait Bantuan Langsung Tunai (BLT) Bahan Bakar Minyak (BBM).

Diketahui, segera setalah terjadi kenaikan harga BBM subsidi, pemerintah pusat melalui Kemeterian Sosial RI menyalurkan BLT sebesar Rp 600 ribu untuk masyarakat Indonesia.

Menurut Joni, langkah yang diambil pemerintah pusat menaikkan harga BBM subsidi di tengah harga minyak dunia sedang turun, disebutnya sangat tidak tepat.

“Lagi turun (harga minyak dunia) justru malah dinaikkan, kan aneh. Terus dengan kompensasi Rp 600 ribu, itu tidak signifikan,” ujar Joni saat diwawancara media ini, Rabu (7/9/2022).

“Kebijakan yang dilaksanakan kali ini tidak populer, sangat tidak memihak masyarakat,” tegasnya.

Sebagai informasi, harga terbaru BBM subsudi yakni Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Sedangkan harga BBM nonsubsidi, Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

Joni mengatakan, BLT yang disalurkan tidak akan mencukupi kebutuhan konsumsi BBM masyarakat dalam satu bulan. Sehingga yang paling terdampak dalam hal ini masyarakat kecil, lantaran akan menambah pengeluaran.

“Jadi kebijakan itu (BLT BBM) hanya sebagai peredam, tidak akan signifikan dengan kehidupan yang dijalankan,” imbuhnya.

Setalli tiga uang, Politikus Partai Demokrat itu menyatakan sikap menentang terhadap kebijakan kenaikan harga BBM subsidi ini. Joni merasa pemerintah tidak bisa semaunya sendiri, yang harusnya dapat mensejahterakan masyarakat banyak justru malah menyenangkan beberapa pihak saja.

Joni menyebut, era Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) pernah mengambilkan langkah menaikan harga BBM. Namun, tidak setinggi harga kenaikan di era Presiden Joko Widodo saat ini.

“Era SBY pernah naikkan (harga BBM), dan pernah menurunkan . Di era Jokowi itu gak pernah menurunkan,” ungkap Joni.

Ia menegaskan, era kepemimpinan Presiden Jokowi diakui melakukan banyak pembangunan. Namun dibandingkan dengan era Presiden SBY, harga BBM tidak pernah naik hingga Rp2 ribu ke atas.

[HI | TOS | ADV DPRD SAMARINDA]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya