Samarinda

KAMMI Samarinda Gelar Diskusi Soal Penanganan Banjir, Pemkot Sebut Sudah Siapkan Desain Perencanaan

Kaltim Today
12 April 2021 08:23
KAMMI Samarinda Gelar Diskusi Soal Penanganan Banjir, Pemkot Sebut Sudah Siapkan Desain Perencanaan
Diskusi yang digelar KAMMI Samarinda melibatkan beberapa narasumber. Salah satunya Wali Kota Andi Harun. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pengurus Daerah (PD) KAMMI Samarinda menggelar Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) dengan tema Samarinda Bebas Banjir? Aspek Regulasi, Anggaran, dan Edukasi pada Sabtu (10/4/2021) silam di Aula BKKBN Kaltim.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Andi Harun turut hadir sebagai narasumber. Selain itu, Sekretaris Komisi III DPRD Samarinda, M Novan S, akademisi dari Fakultas Kehutanan (Fahutan) Unmul yakni Rustam, Misman dari Sekolah Sungai karang Mumus, hingga Kepala Kebijakan Publik KAMMI Samarinda, Aulia Furqon juga terlibat dalam diskusi tersebut.

KAMMI Samarinda menyoroti perihal kondisi banjir di Samarinda yang telah berlangsung bertahun-tahun. Serta perihal penanganannya dari berbagai sisi. Sudah jadi pemandangan biasa ketika sejumlah titik jalan terendam air. Tak lupa pemukiman penduduk sehingga menghambat pergerakan warga.

“Samarinda ini unik. Kota yang langganan banjir tetapi sulit air. Pemerintah setiap periodenya hanya fokus pada anggaran pembangunan penanganan banjir saja tetapi pemerintah tidak ada memberikan anggaran untuk mengganti ekologi," ungkap Misman.

Kota Tepian memang rentan mengalami banjir. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mencegah itu. Mulai dari masyarakatnya sendiri untuk merawat sungai dan tak membuang sampah sembarangan.

Sedangkan Rustam sempat menampilkan data realisasi pengelolaan banjir di Samarinda mulai 2015-2020 dengan realisasi anggaran yang besar dan meningkat tiap tahun.

"Anggaran untuk penanganan banjir di Samarinda terus meningkat setiap tahunnya, tetapi banjir di Samarinda tak kunjung usai," beber Rustam.

Menurut Rustam, perlu adanya solusi terpadu untuk mengendalikan air dan memulihkan tanah di DAS, berhenti membangun fisik, telusuri penyebab banjir, pembenahan drainase, konservasi bukit dan lereng, konservasi rawa dan lahan basah.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Kalau mau ada pembangunan jangan lupakan sisi ekologisnya, jadi yang dipilih oleh Pemkot Samarinda itu ekologis atau mekanis?" ucap Rustam.

Sedangkan Novan optimistis bahwa Kota Tepian bisa bebas banjir dengan kerja sama antara Pemkot dan masyarakat. Namun tak dapat dimungkiri, ada beberapa sektor yang justru menghambat penanganan banjir.

“OPD dan eksekutif belum terjadi komunikasi yang cukup baik," jelas Novan.

Andi Harun pun turut menjelaskan soal edukasi dan pemaparan mengenai konsep pengendalian banjir dari masa sekarang hingga yang akan datang. Pada kesimpulannya, dia menyampaikan dalam proses pengendalian banjir harus bersabar. Apalagi, anggaran 2021 yang sudah ketok palu.

“Meski anggaran 2021 sudah diketok palu, kita tetap bergerak dengan cara gotong royong bersama masyarakat untuk mengurangi banjir di Samarinda," ujar Andi.

Pemkot Samarinda pun telah menyusun desain perencanaannya dengan matang dan visioner. Tak bisa gegabah karena akan melibatkan kepada belanja pembangunan yang tidak sedikit.

Andi juga menggambarkan rencana project pompa dan pintu air di titik temunya Sungai Karang Mumus (SKM) dan Sungai Mahakam. Rancangan tersebut diharapkan mampu mengkondisikan keluar masuk airnya saat terjadi pasang.

Di akhir diskusi, Furqon menegaskan bakal mengawal 100 hari kerja Pemkot Samarinda di bawah kepemimpinan Andi Harun-Rusmadi. Khususnya penanganan banjir.

"Semoga bukan hanya pemanis tapi dapat direalisasikan di lapangan," tandasnya singkat.

[YMD | RWT]



Berita Lainnya