Samarinda

Kasus Positif Covid-19 di Balikpapan Nomor 1, Isran Noor: Apa Boleh Buat, Nasibnya Jadi Pintu Gerbang

Kaltim Today
11 Januari 2021 20:42
Kasus Positif Covid-19 di Balikpapan Nomor 1, Isran Noor: Apa Boleh Buat, Nasibnya Jadi Pintu Gerbang
Gubernur Kaltim, Isran Noor.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 masih terus fluktuatif sampai hari ini. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim pada Minggu (1/10/2021) lalu, terdapat tambahan sebanyak 393 orang yang dinyatakan positif. Rinciannya, di Berau ada penambahan sebanyak 38, Kutai Barat 41, Kutai Kartanegara 45, Kutai Timur 63, Mahakam Ulu 8, Paser 7, Penajam Paser Utara 4, Balikpapan 103, Bontang 27, dan Samarinda 57.

Dari berbagai daerah tersebut, dapat terlihat bahwa lonjakan kasus positif terbanyak ada di Balikpapan. Gubernur Kaltim, Isran Noor pun turut menyadari bahwa Balikpapan menjadi salah satu kota yang banyak warganya terpapar virus.

"Covid-19 di Balikpapan jadi nomor 1. Apa boleh buat, nasibnya jadi pintu gerbang," ungkap Isran di sela-sela memberikan amanat di tengah upacara HUT Kaltim ke-64 pada Sabtu (9/1/2021) lalu.

Ditemui awak media di Kantor Gubernur, Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi menyampaikan bahwa perkembangan Covid-19 makin meningkat tajam di Kota Minyak. Rizal pun tak dapat memungkiri tanggapan Isran yang menyatakan penularan Covid-19 di Balikpapan paling tinggi.

"Kita kan memang menjadi kota terdepan. Menjadi pintu gerbang. Jadi, memang lintasannya. Kemudian, pekerja migas ini terbesar sumbangannya dan mereka semua ada di Balikpapan. Walaupun lokasi kerjanya ada di beberapa daerah lain, tapi mereka transitnya di Balikpapan," jelas Rizal.

Dalam hal ini, segala pemeriksaan para pekerja pun terlaksana di Balikpapan. Dari mereka pula, terbentuk klaster keluarga. Selain itu, klaster liburan Natal dan tahun baru pun cukup meningkat. Rizal menegaskan bahwa hal ini harus diwaspadai bersama. Terlebih lagi ketika mengingat tingkat hunian rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 sudah di atas rata-rata, yakni hampir 90 persen.

"Kita harus hati-hati. Nanti bisa tidak cukup untuk fasilitas perawatan di rumah sakit yang menangani pasien Covid-19," lanjutnya.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemkot Balikpapan demi mengatasi Covid-19. Mulai menyosialisasikan dan mengingatkan warga terkait pentingnya protokol kesehatan hingga pengetatan di tempat umum seperti bandara.

Rapid test antigen jadi syarat wajib bagi masyarakat yang ingin bepergian menggunakan pesawat. Rencananya, pembatasan-pembatasan tertentu akan kembali diterapkan di Kota Minyak. Nantinya, Pemkot Balikpapan akan kembali melihat beberapa wilayah yang dianggap rawan. Kemudian akan ditingkatkan pembatasannya.

"Rencanaya akan ada karantina wilayah lagi. Kemungkinan nanti fasilitas umum dan tempat kegiatan sosial mungkin akan kita setop dulu. Kecuali yang mendesak. Begitu juga untuk aktivitas di perkantoran akan dikurangi. Jadinya 75 persen WFH. Pun tempat ibadah. Semua diperketat," beber Rizal lagi.

Ditanya soal vaksin, Rizal menyatakan bahwa Balikpapan mendapat jatah sekitar 4.500 dosis vaksin Covid-19. Telah diketahui bahwa tahap pertama akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes). Disebutkan oleh pria berkacamata itu, jumlah nakes di Balikpapan sekitar 5.000. Tiap orang akan divaksin sebanyak 2 kali. Maka, kemungkinan besar jumlah dosis vaksin bakal kurang dari yang dibutuhkan. Hanya separuh nakes yang akan disuntik vaksin.

"Tapi kami sudah siap. Kami sudah melatih sekitar lebih 100 vaksinator. Kami sudah atur semua persiapan di fasilitas kesehatan untuk vaksinasi. Ya memang masih ada beberapa nakes yang khawatir untuk divaksin. Kami sudah lakukan pendekatan dan yakinkan mereka terkait efektivitas dan kehalalan vaksin," pungkas Rizal.

[YMD | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya