Kutim

Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah Setelah Lebaran, Kecamatan Sangatta Utara di Kutim Masuk Zona Merah

Kaltim Today
24 Mei 2021 20:19
Kasus Positif Covid-19 Terus Bertambah Setelah Lebaran, Kecamatan Sangatta Utara di Kutim Masuk Zona Merah
Kadinkes Kutim Bahrani Hasanal. (Ramlah/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Sangatta - Usai lebaran, Kecamatan Sangatta Utara di Kutai Timur yang sebelumnya berstatus zona oranye jadi zona merah.

Hal ini disebabkan, selang 10 hari setelah hari raya keagamaan, terdapat peningkatan resiko penularan di beberapa kecamatan seperti Bengalon dan Sangatta Utara.

Kecamatan Bengalon yang semula zona kuning meningkat menjadi oranye.

Begitu pula Kecamatan Sangatta Utara yang sebelumnya sempat turun menjadi zona oranye, kini kembali menjadi zona merah.

Kepala Dinas Kesehatan Kutai Timur (Kutim) Bahrani Hasanal mengatakan, belum bisa memastikan adanya peningkatan akibat mobilisasi masyarakat saat Idul Fitri.

"Belum bisa dipastikan peningkatan zona ini dari aktivitas mudik. Karena jumlahnya sedikit dan baru 10 hari setelah Idul Fitri," ujarnya, Senin (24/5/2021).

Menurutnya, peningkatan yang terjadi di beberapa kecamatan hanyalah naik-turunnya resiko penularan dan hal tersebut umum terjadi.

Ditambah lagi dengan jumlah peningkatan kasus yang masih terbilang dapat ditoleransi, sehingga pihaknya belum bisa menarik kesimpulan.

"Peningkatan yang ini jumlah kasusnya masih sebatas sebelumnya. Walaupun meningkat, masih bisa ditoleransi," ucapnya.

Dia mengungkap, Kecamatan Sangatta Utara meningkat menjadi zona merah karena jumlah pasien dalam kondisi positif Covid-19 sebanyak lebih dari 50 orang.

Padahal sebelumnya, kecamatan tersebut sempat mengalami penurunan kasus hingga 46 orang yang menyebabkan perubahan zona menjadi oranye.

"Kan sempat 46 orang, makanya oranye. Tapi naik jadi 54 ini, sehingga menjadi zona merah lagi," tutur Bahrani.

Peningkatan yang tidak signifikan ini yang membuat pemerintah belum bisa memastikan mobilisasi masyarakat selama pelarangan mulai menunjukkan dampak.

Ia juga berharap lonjakan penularan Covid-19 di Kutai Timur jangan sampai terjadi mengingat kondisi kesehatan dan ekonomi perlahan mulai pulih.

"Kita belum bisa ambil kesimpulan karena masa inkubasi itu kan bisa 2 minggu. Jadi ya sekitar tanggal 26 atau 27 Mei, itu baru mulai kalau ada peningkatan," tutupnya.

[EL | TOS]



Berita Lainnya