Bontang

Komunitas Guru Suka Menulis dan Kampung Dongeng Bontang Resmi di Luncurkan

Kaltim Today
19 November 2021 19:18
Komunitas Guru Suka Menulis dan Kampung Dongeng Bontang Resmi di Luncurkan
Foto bersama peserta Komunitas Guru Suka Menulis dan Komunitas Kampung Dongeng Bontang bersama para narasumber. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Bontang – Komunitas Guru Suka Menulis dan Komunitas Kampung Dongeng Bontang resmi di luncurkan pada Jumat (19/11/2021). Acara tersebut juga disertai Workshop Menulis Kisah Inspiratif dan Menulis Dongeng Anak yang bekerjasama dengan Rumah Kreatif (RK) Salsabila dan Kampung Dongeng Bontang.

Ketua Kampung Dongeng Bontang, Muthi’ Masfu’ah yang juga seorang penulis menuturkan, sebanyak 35 orang tergabung dalam Komunitas Guru Suka Menulis dan Komunitas Kampung Mendongeng yang baru dilaunching di Bontang. Mereka merupakan angkatan pertama yang didominasi guru PAUD.

“Memang sengaja segmennya guru, karena pendidik harus berliterasi. Kalau pendidik berliterasi dengan baik, bisa mengangkat budaya lokal, maka dia akan mengajarkan anak-anak muridnya,” terang Muthi.

Pihaknya juga sekaligus menggelar workshop menulis cerita anak berupa pemberian materi dasar yang dinarasumberi oleh Muthi’ , Patmi Yati sebagai Penulis dan Yayasan RK Salsabila Kaltim Founder Guru Kreatif Suka Menulis, serta Fitri Susilowati sebagai Ketua Kado Etam Kaltim.

 

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Sebenarnya ada satu lagi narasumber Guru Prestasi Malang, tapi akan kami undang sebagai narasumber tamu di akhir angkatan pertama ini, ketika sudah siap untuk bikin buku,”bebernya.

Saat launching Komunitas Guru Suka Menulis dan Komunitas Kampung Dongeng Bontang mendapat dukungan dari Bunda Literasi Bontang, Hapidah Basri Rase, dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Bontang, Retno Febriaryanti.

“Alhamdulillah walau acaranya mendadak, namun Bunda Literasi Bontang bisa hadir, mendukung, dan memberi ruang kepada kami,” ujarnya.

Munculnya pembentukan komunitas ini, dikatakan Muthi’ lantaran dirinya melihat di daerah lain banyak guru yang hanya mendongeng tetapi tidak menulis. Namun, dia mengiginkan hal yang berbeda, guru di Bontang diharapkan bisa mendongeng budaya lokal, tokoh, dan hewan lokal dengan sebelumnya dapat menullis terlebih dahulu.

“Dengan menulis itu maka butuh komunitas guru suka mendongeng. Ketika sudah menulis, maka dia masuk ke Kampung Dongeng untuk mendongengkan apa yang dia tuliskan,” tuturnya.

“Kalau daerah lain mungkin hanya mendongeng, dan mendongeng. Guru di Bontang jangan (hanya mendongeng), karena nanti hilang, tidak ada dalam catatan (karya dalam buku),” sambungnya.

Kalau guru suka menulis, maka biar sudah 10 tahun, buku hasil menulisnya masih ada terkait cerita lokal Bontang. Muthi’ pun berharap dengan kekayaan lokal yang ada di Bontang, maupun Kaltim dapat lahir dalam sebuah karya yang ditulis oleh guru-guru dan tenaga pendidik. Sehingga terdapat rasa cintanya terhadap daerah.

“Ketika guru suka menulis, maka dia ajarkan kepada muridnya. Harapannya lahir penulis-penulis baru dari lingkungan guru yang hasil karyanya menulis tentang kekayaan lokal, supaya cerdas, cinta literasi, dan cinta budayanya yang kemudian ditularkan ke anak-anak didiknya,” pungkasnya.

[RIR | NON]



Berita Lainnya