Kukar

Kukar Punya Banyak Potensi Ekspor, Mulai Udang Beku hingga Minyak Jelantah

Kaltim Today
23 Juli 2021 17:28
Kukar Punya Banyak Potensi Ekspor, Mulai Udang Beku hingga Minyak Jelantah
Ikan asin salah komoditi potensial di Kukar yang bisa diekspor.

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Jarang diketahui masyarakat luas, ternyata setiap kecamatan di Kutai Kartanegara (Kukar) memiliki potensi sebagai penghasil bahan baku untuk di ekspor antar daerah bahkan sampai di luar negeri.

Bahan baku itu seperti udang beku, minyak jelantah, lidi nipah, lada, karet, serta komoditi lainnya. Saat ini bahkan sudah diekspor ke Spanyol, Belanda, Jepang dan banyak negara lainnya.

Namun sangat disayangkan, semua komoditi tersebut tidak tercatat atas nama Kukar, meskipun bahan bahan bakunya dari Kukar. Melainkan tercatat atas nama Samarinda dan Balikpapan.

“Komoditi berasal dari Kukar tapi tercatat dalam lembaran catatan ekspor di bea cukai itu nama Samarinda dan Balikpapan,” kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fhatullah.

Hal itu, kata dia, Surat Keterangan Asal (SKA) rata-rata dari Samarinda dan Balikpapan. Agar bisa seperti itu, salah satu syaratnya yakni Kukar harus memiliki pelabuhan laut terlebih dahulu. Sehingga dalam lembaran catatan ekspor komoditi tersebut atas nama Kukar.

Di samping itu juga, tidak bisa mendapatkan hasil pajak dan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sebab pajak kegiatan ekspor komoditi secara otomatis masuk di Samarinda dan Balikpapan.

"Kan SKA dari Samarinda dan Balikpapan, ya mereka yang dapat hasilnya. Kita tidak," tutur Fhatul.

Dia menambahkan, biasanya pihak pengekspor langsung mendatangi pihak desa dan pelaku usaha yang memproduksi bahan baku diinginkan. Sedangkan kegiatan ekspor tak semua harus ke luar negeri sebab antar daerah juga dilakoni.

Seperti di Kecamatan Muara Wis, mengirimkan ribuan kilogram ikan asin per minggu ke Surabaya dan Jakarta. Hal ini sudah terjalin sejak lama.

"Kegiatan ini antar pelaku usaha dengan pihak distributor, jadi itu antar pelaku usaha saja,” pungkasnya.

Berikut data dari Disperindag Kukar berkaitan dengan 18 Kecamatan yang memiliki komoditi untuk diekspor:

1. Tenggarong: Karet, kelapa sawit, industri olahan bawang tiwai, industri olahan teh serai etam.

2. Tenggarong Seberang: Karet dan kerajinan kayu ulin.

3. Sebulu: Ikan, buah naga, porang, karet, plywood.

4. Muara Kaman: Ikan, ikan kering dan salai

5. Loa Kulu: Ikan, kelapa sawit, karet, kelapa dalam, kakao, kopi, aren, dan kemiri.

6. Loa Janan: Ikan, lada putih biji, lada hitam biji, lada putih bubuk, plywood.

7. Samboja: Perikanan, kelapa sawit, udang, kepiting, rumput laut, buah nanas, buah naga, karet, lada.

8. Muara Jawa: Ikan, kelapa muda, rumput laut, udang, kepiting, karet, lidi daun nipah (sapu lidi).

9. Sanga-sanga: Produksi ikan, gelembung ikan gulama, gula gait.

10. Anggana: Produksi ikan, udang, kepiting, rumput laut, galangan kapal.

11. Muara Badak: Produksi ikan, rumput laut, udang windu, kepiting, ikan pari.

12. Marangkayu: Ikan, karet, kelapa, rumput laut, udang, kepiting.

13. Kota Bangun: Perikanan, ikan betutu, ikan asin dan kedemba.

14. Muara Muntai: Ikan, ikan betutu, ikan asin, kerupuk ikan, kedemba, karet.

15. Muara Wis: Ikan asin, kedemba, kerupuk ikan, ikan betutu dan ikan salai.

16. Kenohan: Ikan, ikan asin toman, gabus, kedemba, ikan betutu, aren atau gula semut.

17. Kembang Janggut: produksi ikan, ikan asin tomas dan gabus.

18. Tabang: Ikan dan kedemba.

[SUP | TOS | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya