Kutim

Legislator DPRD Kutim Dukung Wacana Peleburan 2 Perguruan Tinggi Jadi Universitas

Kaltim Today
08 Juli 2021 11:56
Legislator DPRD Kutim Dukung Wacana Peleburan 2 Perguruan Tinggi Jadi Universitas
Anggota DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Pencanangan bergabungnya Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) dan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIPER) Kutai Timur (Kutim) semakin nyaring terdengar.

Bahkan dikabarkan tim yang secara khusus mempersiapkan penggabungan ini sudah dibentuk oleh yayasan dan pemerintah daerah Kutim.

Menanggapi hal ini sejumlah Legislator DPRD Kutim menyambut baik adanya terobosan baru di dunia pendidikan ini.

Salahsatunya, Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Agusriansyah Ridwan. Agus menyebutkan, adanya wacana pengabungan itu merupakan satu konsep yang bagus, tinggal dirumuskan dan direncanakan dengan baik apalagi kedua kampus ini memiliki akreditasi yang berbeda tinggal mencari nama yang bagus formulasi yang tepat.

"Saya rasa ini terobosan yang bagus, malah ini sangat efisien malah dengan satu nama minimal manajemennya jadi satu baik dari segi pendanaan maupun pengelolaan keuangan serta pengembangan mahasiswanya," papar Wakil Ketua Komisi D DPRD Kutim, Agusriansyah Ridwan yang ditemui, Rabu (7/7/2021).

Anggota DPRD Kutim, Yusuf Silambi. (Ramlah/Kaltimtoday.co).
Anggota DPRD Kutim, Yusuf Silambi. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Senada Politisi Senior dari Partai PDI-Perjuangan, Yusuf Silambi memberikan rekomendasinya dalam peleburan kedua kampus STIPER  dan STAIS.

Yusuf menilai, dengan dileburkannya kedua kampus itu menjadi satu nama maka akan dengan mudah pemerintah dalam hal pendanaan. Tapi dia meminta agar ada kajian terlebih dahulu sebelum wacana tersebut direalisasikan.

“Saya setuju kalo itu bisa terlaksana jadi Universitas Kudungga. Tapi kami juga harus pelajari lagi plus minusnya, kalo itu berbuah manfaat yang lebih besar ya kami dukung,” tegasnya saat ditemui di ruang kerjanya.

Silambi menyebutkan, dalam hal peleburan kedua kampus ini harus melihat dari kedua sisi yakni dari sisi pendidikan dan sisi ekonomi.

"Karna inikan kampus yang satunya kental dengan swastanya sementara yang satunya lebih menonjol pendanaan dari pemerintah jadi ini harus jelas pembicaraannya namun jika melihat dari sisi pendidikan yang akan melahirkan SDM yang berkualitas maka sangat pantas untuk dilebur jadi satu," papar Silambi.

Menurut politisi PDIP ini, niatan besar itu juga diperlukan banyak orang besar untuk menginisiasi agar dapat terealisasi. Diperlukan tenaga akademisi dan toko-tokoh di daerah ini, perlu untuk dilibatkan.

“Termasuk memastikan SDM tenaga pengajar atau dosen yang diperlukan sudah siap. Agar berjalannya perguruan tinggi itu nantinya dapat sesuai harapan,” pungkasnya.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya