Samarinda

Lestarikan Hutan Mangrove, DKP Kaltim Gencarkan Strategi Silvofishery

Kaltim Today
16 Oktober 2019 20:45
Lestarikan Hutan Mangrove, DKP Kaltim Gencarkan Strategi Silvofishery

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltim tengah gencar melaksanakan sosialisasi silvofishery atau pengelolaan terpadu mangrove-tambak yang diwujudkan dalam bentuk sistem budidaya perikanan. Jadi, prinsipnya silvofishery adalah perlindungan tanaman mangrove dengan memberikan hasil dari sektor perikanan.

Tujuan lainnya juga untuk mengurangi emisi karbon melalui pelestarian kawasan mangrove yang merupakan kawasan konservasi, sebagaimana fokus utama dari program Forest Carbon Partnerships Facility (FCPF).

Sekretaris DKP Kaltim, Irhan mengatakan, target dari program ini adalah agar masyarakat mempertahankan dan melestarikan kawasan mangrove. Dia menambahkan, kegiatan ini dilaksanakan sesuai amanat Undang-Undang Nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

"Kalau bicara silvofishery, DKP Kaltim prinsipnya lebih mengutamakan perlindungan tanaman mangrove yang dapat memberikan hasil atau keuntungan dari sektor perikanan yaitu melalui budidaya ikan," kata Irhan, Rabu (16/10/2019).

 

Penggabungan antara usaha perikanan dengan penanaman mangrove ini, tambah Irhan, yaitu melalui perlindungan kawasan mangrove dengan cara membuat tambak yang berbentuk saluran yang keduanya mampu bersimbiosis sehingga diperoleh keuntungan ekologis dan ekonomis. Silvofishery yang telah dikembangkan selama ini menggunakan jenis Rhyzophora sp.

"Ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan masyarakat, bersama-sama menjaga hutan mangrove yang masih tersisa," ucapnya.

Selain itu, Irhan menerangkan, mangrove wajib dilestarikan karena berfungsi sebagai pelindung garis pantai, mencegah intrusi air laut, tempat mencari makan (feeding ground), tempat pemijahan bagi biota perairan (spawning ground) dan juga sebagai tempat asuhan/pembesaran (nursery ground) bagi biota laut yang masih kecil sebelum hidup di alam bebas.

"Sebelum menetas, bersembunyi dulu di situ (mangrove) sebelum ke habitat alam liar," jelasnya.

[MA | RWT | ADV]



Berita Lainnya