Bontang

Lestarikan Lingkungan Bawah Laut, Pupuk Kaltim Sebar 500 Terumbu Buatan di Perairan Tobok Batang

Kaltim Today
28 November 2019 22:05
Lestarikan Lingkungan Bawah Laut, Pupuk Kaltim Sebar 500 Terumbu Buatan di Perairan Tobok Batang
LESTARIKAN ALAM: Para nelayan saat sedang menurunkan terumbu buatan yang berbentuk kubus ke dasar Perairan Tobok Batang.

Kaltimtoday.co, Bontang – Salah satu bentuk kepedulian perusahaan pupuk urea terbesar di Indonesia, Pupuk Kaltim menggelar acara penurunan 500 terumbu buatan di Perairan Tobok Batang, Kamis (28/11/2019). Pelestarian lingkungan bawah laut ini, sebagai salah satu komitmen Pupuk Kaltim yang memberdayakan mitra binaan dalam program CSR.

Dua mitra binaan dilibatkan dalam program CSR terumbu buatan ini, yakni nelayan pembuat terumbu buatan dari Loktuan dan nelayan yang menurunkan terumbu buatan dan menyusunnya di dasar laut dari Bontang Kuala.

Usai dilakukan penurunan 500 terumbu buatan, Superintendent Departmen Bina Wilayah CSR Pupuk Kaltim Agus Hermanto mengatakan, sebagai bentuk kepedulian Pupuk Kaltim terhadap lingkungan laut, maka program penanaman terumbu buatan sudah berlangsung selama 10 tahun, sejak 2009 lalu.

“Kami ingin mengembalikan fungsi laut yang sebenarnya, karena banyak nelayan yang menangkap ikan dengan cara tidak ramah lingkungan,” kata Agus di Perairan Tobok Batang, Kamis (28/11/2019).

Cara tidak ramah lingkungan itu berakibat pada terbawanya ikan yang belum layak konsumsi. Oleh karena itu, Pupuk Kaltim ingin membantu mengembalikan fungsi laut seperti sedia kala. Di antaranya terumbu buatan bisa berkembang biak dengan baik, serta rasa nyaman bagi ikan di laut.

Terumbu buatan yang terdiri dari 450 bentuk kubus, dan 50 buah bentuk kubah.
Terumbu buatan yang terdiri dari 450 bentuk kubus, dan 50 buah bentuk kubah.

“Ikan bisa berkembang biak dengan aman jika ada rumah ikan atau terumbu karang,” imbuhnya.

Total sudah sebanyak 5.300 terumbu buatan yang diproduksi dengan luasan 5 hektar lebih. Terdapat dua jenis terumbu buatan. Dijelaskan Agus, sebelumnya pihaknya selalu memproduksi terumbu buatan dengan bentuk piramid. Saat ini, dia berinovasi dengan membuat bentuk lain yakni kubah dan bentuk kubus. Polanya untuk menjadi rumah ikan dan merangsang perkembang biakkan karang yang ada di laut.

Selain menanam terumbu buatan, pihaknya juga melakukan pengecekan setiap 3 bulan sekali. Dalam satu tahun, Agus juga selalu memberikan laporan terkait pertumbuhan karangnya, ikannya, jenis ikan, serta jumlah ikan.

“Setiap tahun selalu ada peningkatan dalam hal jumlah ikan, karena di mana ada terumbu, di situ ada ikan,” bebernya.

Diharapkan ke depan, terumbu dijaga bersama-sama. Baik oleh perusahaan, masyarakat, serta nelayan lokal dan nelayan luar Bontang. Makanya, sambung Agus, pihaknya melibatkan nelayan lokal dalam CSR penurunan terumbu buatan ini agar ada rasa memiliki di diri nelayan.

“Kalau program ini bisa berjalan, eksplorasi mencari ikan dengan hal-hal yang tidak ramah lingkungan, diharapkan bisa berkurang,” ucapnya.

500 terumbu buatan tersebut terdiri dari 450 bentuk kubus, dan 50 buah bentuk kubah.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya