Samarinda

Lomba Kampung Salai DLH Samarinda, Pacu Masyarakat Kelola Sampah Jadi Bernilai

Kaltim Today
25 Mei 2021 17:48
Lomba Kampung Salai DLH Samarinda, Pacu Masyarakat Kelola Sampah Jadi Bernilai

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pelaksanaan pengelolaan sampah di Samarinda tertuang dalam Perwali nomor 13 tahun 2019 tentang kebijakan dan strategi daerah (Jakstrada) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga Kota Samarinda.

Maka dari itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda sejak awal Mei gencar melakukan sosialisasi tentang pemanfaatan sampah bernilai melalui Program Kampung Sampah Bernilai (Salai).

Potensi timbulan sampah di Samarinda mencapai 600 ton perharinya. Belum lagi seiring bertambah lajunya pertumbuhan penduduk. Diharapkan program Kampung Salai ini dapat mencapai target pengelolaan sampah sesuai dengan Jakstrada.

"Adanya program Kampung Salai yang diperlombakan disetiap kecamatan. Dengan perwakilan tiga RT masing-masing," ucap Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani.

Diterangkan Yama begitu disapa, orientasi penilaian perlombaan Kampung Salai adalah bagaimana masyarakat memulai dan memanfaatkan sampah. Termasuk pengelolaan sampah sampah menjadi kompos.

Terlebih adanya dukungan Program Kusuma Cinta+. Disitukan (+) adalah pengelolaan kompos. Sekarang tinggal bagaimana masing-masing RT tadi berkoordinasi dengan Kelurahan maupun Kecamatannya.

"Kan adanya program Minyak Jelantah. Nah, disitu kami minta mereka jual saja tidak perlu didonasikan, kan itu bisa menambah pendapatan masing-masing RT," tuturnya.

Penilaian lomba Kampung Salai akan dilakukan pada November nanti. Namun, untuk persiapan sudah dilakukan. Bahkan, pihaknya akan melakukan rapat dengan tim juri yang berasal dari DLH sendiri dan beberapa ahli yang paham tentang konsep Adipura.

"Termasuk kami akan melihat geliat dari setiap kecamatan dan kelurahan bagaimana mereka mengumpulkan sampah dari kegiatan Bank Sampah," sebutnya.

Jika lomba Kampung Salai ini berhasil. Tentunya, pengetahuan sampah yang bernilai di masyarakat akan terus dijalankan. Karena, harapannya mampu untuk memotivasi dan memberikan dorongan semangat kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam mengelola lingkungan. Khususnya mengelola sampah ditempat tinggalnya.

"Untuk hadiah utama Rp20 juta. Tetapi bagaimana masyarakat dalam memaksakan upaya pengelolaan sampah untuk mengurangi sampah dari sumbernya adalah yang terpenting," pungkasnya.

[IN | NON | ADV DLH SAMARINDA]



Berita Lainnya