Kukar

Dinas Ketahanan Pangan Kukar Fasilitasi 10 Unit Lumbung Padi untuk Petani

Kaltim Today
23 September 2021 13:37
Dinas Ketahanan Pangan Kukar Fasilitasi 10 Unit Lumbung Padi untuk Petani
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kukar, Bahteramsyah. (Supri/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Hasil panen padi sawah di Kutai Kartanegara (Kukar) melimpah. Diperkirakan, masyarakat tidak perlu khawatir kehabisan stok pangan, khususnya beras hingga beberapa bulan kedepan.

Menanggapi hal ini, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) melalui Bidang Distribusi dan Cadangan Pangan Kukar, memberikan fasilitas kepada petani berupa lumbung pangan guna mencukupi tempat peyimpanan padi dan mengantasipasi pembusukan hasil panen.

Selain itu, untuk memfasilitasi hasil panen para petani agar dapat bertahan lama, DKP Kukar juga memberikan fasilitasi lain seperti lantai jemur dan mesin penggiling padi.Bantuan tersebut disalurkan berdasarkan permintaan gabungan kelompok tani melalu pengajuan proposal.

"Kami juga melihat luas arealnya berpotensi untuk dibangung tempat penyimpanan lumbung padi," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Bahteramsyah didampingi Sekretaris, Muhammad Wahly.

Tahun ini ucap Bahteramsyah, telah menyalurkan sekitar 10 unit lumbung, diantaranya di Kecamatan Muara Jawa, Desa Manunggal Jaya Tenggarong Seberang, Sebulu serta SP 4 Kota Bangun. Bantuan ini diberikan berdasarkan kawasan produksi dan luas areal yang potensial.

"Kami fasilitasi sepanjang anggaran ada," tutur Mantan Kadis Diskominfo ini.

Pola penyimpanan padi di dalam lumbung dipercaya dapat meningkatkan ketahanan. Bahteramsyah menjelaskan, jika sirkulasi udara baik, padi dapat bertahan sekitar enam bulan kedepan. Namun sebelumnya, padi harus dijemur terlebih dahulu untuk mengurangi kadar air hingga mencapai 13 persen.

"Padi yang masih basah atau kadar airnya diatas 13 persen tidak boleh disimpan di lumbung, jika dipaksakan ya nanti akan tumbuh jamur dan membusuk," ungkap Bahteramsyah.

Dia menambahkan, biasanya ada alat untuk mengukur tingkat kadar air tersebut. Jika secara alami atau manual cukup dengan diinjak, jika pecah berarti kadar airnya rendah. Semakin sedikit maka semakin bagus pula padi yang dihasilkan.

"Ketika membeli beras, jika terdapat patahnya banyak itu artinya kadar airnya masih tinggi karena dipaksakan. Belum kering betul tapi sudah digiling lantaran ingin menjual cepat." pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]

 

 



Berita Lainnya