Kaltim

Mahasiswa Unmul Kritik Isran Noor, Nilai Tidak Proaktif Atasi Virus Corona di Kaltim

Kaltim Today
14 April 2020 10:09
Mahasiswa Unmul Kritik Isran Noor, Nilai Tidak Proaktif  Atasi Virus Corona di Kaltim
Juru Bicara Aliansi Mahasiswa Mulawarman, Muhammad Akbar.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Ucapan Gubernur Kaltim Isran Noor yang menyebut Pandemi Virus Corona Covid-19 bakal selesai Maret jadi bumerang. Justru saat ini, jumlah kasus terus bertambah. Bahkan diprediksi bakal terjadi peningkatan drastis pada awal Mei mendatang.

Isran Noor ditagih untuk menepati ucapannya. Menyelesaikan virus corona secara serius dan cepat. Hal itu disampaikan Aliansi Mahasiswa Mulawarman. Mereka mengirimkan surat terbuka kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor, Selasa (14/4/2020). Meminta Pemprov Kaltim bergerak cepat, tegas, dan transparan dalam menangani wabah virus corona Covid-19 di Kaltim.

"Kami tagih ucapan Isran Noor, virus corona selesai Maret, tapi sampai sekarang enggak selesai. Justru semakin meningkat dan dampaknya sampai ke perekonomian warga," ucap Menteri Sosial dan Politik Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mulawarman (Unmul) Muhammad Akbar, ketika dikonfirmasi.

Mahasiswa Fakultas Teknik Unmul itu juga menyebutkan, sosok Isran Noor sebagai kepala daerah di Kaltim juga seolah hilang dari publik. Tidak proaktif. Tidak muncul sebagai "panglima" melawan virus corona di Kaltim. Padahal, Isran ditunjuk sebagai ketua gugus tugas penanganan Covid-19 di Kaltim.

"Harusnya Pak Isran muncul. Tampil lebih proaktif. Berikan komando yang jelas kepada petugas bagaimana supaya virus corona segera selesai dan dampak ekonomi maupun sosial bisa diantisipasi. Bukan justru seolah menghilang seperti sekarang," kritik Akbar.

Dikatakan Akbar, saat ini dampak ekonomi dan sosial dari wabah virus corona Covid-19 sedang dirasakan masyarakat. Pendapatan warga turun drastis. Jika tidak segera ditangani pemerintah, akan semakin banyak yang jatuh miskin dan menderita kelaparan.

"Sudah banyak pekerja yang dirumahkan, di PHK, mereka tidak terima gaji, harus ada solusi dari pemerintah," katanya.

Tak kalah penting, tegas dia, Pemprov Kaltim harus segera mengusulkan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Itu penting, demi mencegah penularan virus yang lebih parah di Kaltim. Sudah cukup jumlah kasus infeksi virus Covid-19 saat ini. Jangan sampai bertambah lagi.

"Kami minta gubernur tegas membuat kebijakan untuk pencegahan dan penanganan Covid-19 di Kaltim," pungkasnya.

Seperti diketahui, sebelumnya Pemprov Kaltim sudah menyiapkan alokasi anggaran khusus untuk penanganan wabah Covid-19. Nominalnya sebesar Rp 388,281 miliar. Anggaran itu berasal dari realokasi sejumlah kegiatan di APBD 2020.

Dari total alokasi tersebut, sudah dikucurkan untuk penanganan bencana wabah Covid-19 sebesar Rp36,669 miliar. Dana puluhan miliar tahap pertama ini digunakan untuk pengadaan alat pelindung diri (APD), konsumsi serta vitamin tenaga medis, kemudian biaya operasional Tim Satuan Tugas COVID-19 Pemprov Kaltim.

[TOS]


Related Posts


Berita Lainnya