Samarinda

Maju Pilkada Serentak, Wabup Mahulu Siap Hadapi Pesaing untuk Kemajuan Kampung Halaman

Kaltim Today
26 Desember 2019 21:37
Maju Pilkada Serentak, Wabup Mahulu Siap Hadapi Pesaing untuk Kemajuan Kampung Halaman
Wakil Bupati Mahulu Juan Jenau siap hadapi pesaing di Pilkada serentak 2020 untuk kemajuan kampung halaman.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Berasal dari keluarga tidak berada, bukan berarti harus membuat langkah seseorang berhenti. Tak hanya dari segi ekonomi, bahkan jauhnya lokasi tempat orang bermukim juga tak harus membuat mereka menyerah demi cita-citanya. Terlebih untuk memajukan kampung asalnya bahkan hingga negaranya.

Hal ini tergambar jelas pada rekam hidup Juan Jenau. Pria berusia 60 tahun yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Mahakam Ulu (Mahulu) periode 2016-2021. Di usia yang tak lagi terbilang muda, JJ sapaan akrab Juan Jenau, masih memiliki banyak mimpi.

Setapak demi setapak di Desa Naha Aruq, Kecamatan Long Pahangai, Mahakam Ulu (Mahulu) tempat JJ dilahirkan, dia mulai beranjak. Tujuannya pasti, untuk daerah asalnya bisa mendapatkan pembangun yang layak hingga kata sejahtera juga bisa dinikmati masyarakat di dalamnya.

Perlahan tapi pasti, JJ pada kesempatan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 serentak di Bumi Mulawarman--sebutan lain Kaltim--akan kembali menjajaki kemampuannya.

Meski saat itu nanti dia harus berhadapan dengan Bonifasius Belawan Geh yang saat ini menjadi Bupati Mahulu sebagai pasangan JJ. Persaingan rupanya cukup ketat. Tak hanya inkamben JJ dan Bonifasius.

Diketahui sejumlah nama lainnya seperti M Arifin sebagai tokoh masyarakat Mahulu, Ir Frederick Mantan PJ Bupati Mahulu priode 2014-2015 dan terakhir Benidiktus Wisdiadi Ketua KONI Mahulu.

Meski banyak pesaing, namun JJ dengan penuh keyakinan akan melenggang. Seperti yang diucapkannya kepada awak media saat dijumpai Rabu (25/12/2019), di kediaman pribadinya, Jalan Pasundan, Kelurahan Jawa, Samarinda Ulu, Perum Pasundan Permai.

Dengan pengalaman yang mumpuni, JJ menceritakan kalau awal mula karir politiknya pada periode 1999-2000 sebagai anggota DPRD Kutai Kartanegara (Kukar). Saat Kutai Barat (Kubar) baru dimekarkan, JJ kembali didapuk sebagai ketua legislatifnya dengan masa jabatan 2000-2004. Di periode selanjutnya yakni, 2004-2009 JJ menjadi Wakil DPRD Kubar.

Di tahun selanjutnya yaitu 2009-2014, JJ kembali memantapkan namanya sebagai Ketua Komisi I DPRD Kubar. Tiga periode berlalu, akhirnya tiba saat di mana kabupaten baru dimekarkan bernama Mahulu. Dengan perahu politik PDI Perjuangan, JJ kembali diangkat sebagai Wakil Ketua DPRD Mahulu periode 2014-2019. Teranyar dia memenangkan posisi orang nomor dua sebagai Wakil Bupati Mahakam Ulu periode 2016-2021.

Dalam masa jabatannya, JJ sangat berkeyakinan, ketika banyak kampung dimekarkan, maka pemerintah akan mudah menggalakkan pembangunan. Yang tidak kalah penting yakni akses pelayanan masyarakat menjadi dekat dan mudah dijangkau. Hasilnya, selama menjabat ketua DPRD Kubar, terdapat setidaknya 8 kampung yang disetujui JJ untuk dimekarkan di daerah Mahulu.

Beberapa di antara kampung itu yakni Sirau, Datah Bilang Baru, Long Hubung Ulu, Nyaribungan, Long Lunuk Baru, Long Paqak Baru, Long Paqak, dan Noha Silat. Di samping kampung, JJ juga mendorong adanya pemekaran kecamatan. Ketika itu, DPRD Kubar menyetujui adanya 6 kecamatan dimekarkan. Satu di antaranya di Mahulu yakni Kecamatan Laham.

“Saya mengkoordinir teman-teman dewan yang lain untuk memperbanyak kampung-kampung,” kata JJ berbagi cerita kepada media.

Pada awalnya, usulan memekarkan kampung dan kecamatan yang disodorkan JJ mendapatkan beragam penolakan dari anggota DPRD maupun Pemerintah Kubar yang lain. Begitu juga dari sebagian pemangku kampung maupun kecamatan. Ada banyak alasan yang dikemukakan para pihak-pihak terkait atas usulan pemekaran tersebut.

“Pikirnya saya hanya mencari sensasi saja. Hanya kepentingan politik. Saya sampaikan, ide memekarkan kampung adalah untuk mempermudah pelayanan, mempersingkat rentang kendali,” bebernya.

Bicara soal pengalaman politik, rasanya JJ sudah tidak perlu diragukan lagi. Pria yang kini menjabat Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Mahulu ini, telah menjadi wakil rakyat selama 4 periode lamanya di tiga kabupaten berbeda, yakni Kukar, Kubar, dan Mahulu. Mulai dari ketua pansus, wakil ketua DPRD hingga ketua DPRD telah JJ emban.

Saat ini, pendiri Yayasan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Mahulu itu, masih aktif menjabat sebagai wakil bupati Mahulu. Dviusianya yang tidak lagi muda, JJ masih memiliki angan-angan membawa tanah kelahirannya sebagai sebuah kabupaten yang maju. Utamanya membangun koneksitas yang baik antar kampung dan kecamatan.

“Untuk membangun Mahulu memang tidak cukup hanya menjadi wakil bupati. Sebagai seorang politikus, saya masih ingin terus memajukan Mahulu. Saya mempunyai mimpi dan angan-angan ke sana (menjadi bupati). Saya kira, mungkin saat inilah kesempatannya,” ucapnya dengan penuh keyakinan.

Keputusan JJ untuk terjun pada Pilkada serentak 2020 bukan tanpa alasan. Dari 20 anggota DPRD Mahulu saat ini, Partai PDI Perjuangan mempunyai 4 kursi. Jumlah tersebut sudah memenuhi syarat jika hanya ingin mengusulkan calon bupati dan wakil bupati Mahulu.

“PDI Perjuangan mendapatkan satu fraksi di DPRD Mahulu. Tidak perlu lagi harus membentuk koalisi hanya untuk bisa maju. Tetapi bagaimanapun, berkoalisi tetap harus dilakukan untuk menambah kekuatan,” katanya.

Menurut JJ ada alasan mendasar untuknya kembali maju pada periode berikutnya terlebih untuk mengemban posisi puncak. Pertama, pada Pilkada Mahulu, JJ merasa mempunyai kesempatan dan peluang untuk maju. Kedua, adanya dorongan masyarakat yang begitu kuat agar dia maju tidak hanya sebagai wakil, tetapi sebagai bupati.

“Dari awal sampai terwujudnya Mahulu, saya adalah ketua pansusnya. Ketiga, umur kabupaten sudah 7 tahun, tapi masih sewa kantor. Kalau partai merestui, rakyat juga begitu, termasuk Tuhan, maka saya siap maju. Dan kesempatan itu tidak mungkin saya sia-siakan,” pungkasnya.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya