Samarinda

Membantu Sesama Melalui Program JKN-KIS

Kaltim Today
16 April 2021 13:48
Membantu Sesama Melalui Program JKN-KIS
Fajar (29), salah satu peserta program JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU).

Kaltimtoday.co, Samarinda - Gotong royong menjadi salah satu pilar dalam implementasi program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), sebuah wariskan nilai luhur yang patut untuk terus dijaga oleh bangsa ini. Konsep gotong royong dalam program JKN-KIS memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk saling membantu.

Menurut Kepala Bidang Kepesertaan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Kantor Cabang Samarinda, Aslamiyah, mengungkapkan, semangat yang dibangun dalam program JKN-KIS adalah gotong royong. Dengan menjadi peserta program JKN-KIS, maka setiap peserta yang sehat akan bergotong royong membantu peserta yang sakit.

“Menjadi peserta JKN-KIS bukan hanya tentang kalau sakit ada yang menjamin, tetapi lebih dari itu. Di sana ada rasa kepedulian dan saling membantu, sehingga dalam diri tiap-tiap orang tertanam rasa kepedulian terhadap sesama terutama yang mendapat musibah berupa sakit,” terang Aslamiyah.

Aslamiyah menambahkan dengan menjadi peserta JKN-KIS berarti telah memberikan perlindungan baik untuk diri sendiri, keluarga maupun orang lain untuk mendapatkan kepastian jaminan kesehatan sehingga diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.

 

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Musibah sakit tidak dapat diprediksi kapan datangnya, sehingga untuk meringankan biaya pengobatan saya mengajak setiap orang dapat saling bergotong royong saling membantu dengan mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS,” tambah Aslamiyah.

Sementara itu Fajar (29) salah satu peserta program JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) memberikan apresiasi pada prinsip gotong royong dalam pelaksanaan program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

“Saya sangat mengapresiasi prinsip gotong royong pada pelaksanaan program JKN, dengan gotong royong ini setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan,” tutur Fajar.

Walaupun dirinya belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat, namun Fajar menceritakan banyak kerabatnya yang sudah merasakan manfaatnya untuk berobat. Meski demikian, Fajar beranggapan iuran yang ia bayarkan manfaatnya dirasakan oleh orang lain.

“Bayangkan saja hampir seluruh penyakit dijamin oleh program ini, bahkan penyakit dengan biaya mahal sekalipun ditanggung. Saya merasa sangat bersyukur belum pernah menggunakan kartu JKN-KIS untuk berobat dan saya ikhlas setiap bulannya gaji saya dipotong untuk iuran, karena iuran yang saya bayarkan untuk membantu orang lain yang sedang sakit,” tutupnya.

[KA | RWT | ADV]



Berita Lainnya