Headline

Menaker Ida Fauziah Ajak Pemuda Samarinda Ikut Program Pemagangan Luar Negeri ke Jepang

Kaltim Today
11 Oktober 2021 17:17
Menaker Ida Fauziah Ajak Pemuda Samarinda Ikut Program Pemagangan Luar Negeri ke Jepang
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menyambangi Samarinda, Senin (11/10/2021). Kedatangannya kali ini dalam rangka sosialisasi pemagangan luar negeri. Kaltim menjadi salah satu provinsi yang dikunjungi pihak Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) untuk sosialisasi tersebut. 

Kepada awak media, Ida mengungkapkan bahwa kegiatan kali ini dikhususkan untuk sosialisasi pemagangan luar negeri ke Jepang. Pemagangan ke Jepang ini sudah dimulai sejak 1993. Sudah ada 85.415 Warga Negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke Jepang. 

"Tidak sedikit dari mereka yang pada akhirnya masuk di pasar kerja di dalam negeri maupun di Jepang sendiri. Akhirnya mereka dari pemagangan bisa menjadi pekerja," ungkap Ida saat ditemui di Hotel Mercure Samarinda

Manfaat lainnya dari pemagangan ini, tidak sedikit pula mantan peserta yang akhirnya menjadi pengusaha. Banyak contoh testimoni dari mereka yang punya pekerja sampai ratusan. Dari usaha kecil sampai menengah. Sehingga, pemagangan ini bisa menjadi alternatif agar angka pengangguran bisa ditekan. 

"Pemagangan itu bagian dari proses pelatihan dengan menempatkan mereka dari perusahaan. Sehingga bisa merasakan situasi atau suasana bekerja. Pemagangan itu bagian dari pelatihan. Bukan untuk mendapatkan tenaga kerja murah secara terselubung," tegas Ida. 

Akibat pandemi Covid-19, pemerintah Jepang sempat membatasi kehadiran warga negara asing (WNA). Termasuk peserta pemagangan. Namun, pihaknya sudah bersurat seiring dengan terkendalinya Covid-19 di Indonesia. Termasuk melihat positivity rate yang kian menurun. Kondisi tersebut disampaikan ke pemerintah Jepang. Sehingga kesempatan pemagangan itu bisa dibuka kembali. 

"Sebab sesungguhnya, calon peserta pemagangan yang sudah siap itu jumlahnya banyak. Kurang lebih 10 ribuan yang siap ikut pemagangan di Jepang. Tapi karena pandemi, akhirnya terhenti," beber Ida.

Sementara itu, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembinaan, Pelatihan Vokasi, dan Produktivitas, Budi Hartawan menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar Jepang bisa kembali menerima peserta pemagangan. 

"Kami sudah berupaya agar pemerintah Jepang dapat membuka kembali penerimaan peserta pemagangan dari Indonesia melalui surat ibu Menteri," jelas Budi. 

Tak ketinggalan, Kemnaker juga terus menggelar evaluasi bersama Jepang dan pemangku kepentingan terkait demi meningkatkan kualitas program pemagangan luar negeri tersebut. 

"Kami terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya agar semakin efektif dan efisien dan sedapat mungkin tidak terlalu banyak membebani pembiayaan kepada peserta," tutupnya. 

[YMD | TOS]



Berita Lainnya