Kutim

Minyak Goreng di Kutim Langka, Pedagang Gorengan Menjerit

Kaltim Today
08 Maret 2022 20:19
Minyak Goreng di Kutim Langka, Pedagang Gorengan Menjerit
Harga minyak goreng langka berdampak pada penjual gorengan. (Ella/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Stok minyak goreng kemasan di Kutai Timur (Kutim) saat ini berkurang drastis.

Pantauan Kaltimtoday.co, di beberapa lokasi minimarket seluruh minyak goreng yang dijual dengan harga Rp 14 ribu sudah habis terjual.

Para pegawai minimarket menjelaskan bahwa stok minyak goreng sudah habis diborong warga sejak mulai dikeluarkan dari gudang.

"Kalau sudah ada info ada stok, warga langsung mengantri dan begitu dikeluarkan, langsung habis," kata salah seorang pegawai minimarket, Selasa (8/3/2022).

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

Kelangkaan minyak goreng ini pun sangat berdampak ke penjual gorengan. Penjual gorengan di Kutim mengeluhkan ketersediaan minyak goreng di pasaran.

Mereka yang tiap hari membutuhkan minyak goreng untuk menggoreng dagangannya merasa kesulitan.

Salah seorang penjual gorengan, Andika mengaku keberadaan minyak goreng minggu-minggu ini susah didapatkan, dan tidak seperti pada beberapa waktu yang lalu.

"Nyarinya susah sekali, di toko-toko enggak ada," ucap Hasna saat menggoreng gorengan di Jalan Pendidikan.

Kalau pun mendapatkan minyak goreng, pembeliannya tidak boleh semaunya dan telah ditentukan.

"Kadang di supermarket cuman 2 liter, kadang kalau kesiangan sudah enggak ada lagi," kata dia.

Selain keberadaan yang susah didapat, harganya pun juga semakin meroket. Padahal biasanya minyak goreng premium dijual sekitar Rp 14.000 per liter.

"Harga minyak goreng masih naik terus lah, per liter itu bisa Rp 30.000. Kasian yang mata pencahariannya seperti kami penjual gorengan, seharusnya diturunkan, dibikin normal dan barangnya ada," keluh dia.

Wanita yang mengaku sudah 4 tahun menjajakan gorengan itu mengaku perlu mencari cara agar  usahanya sebagai penjual gorengan tetap berjalan.

"Ya caranya harus ada strateginya, jadi ngangsu sedikit-sedikit, ada 2 liter 3 liter dikumpulkan tiap hari harus nyari, untuk stok besok, kalau nggak gitu ya kita nggak kerja," jelas dia.

Sementara itu, Mirna penjual gorengan yang biasa mangkal di Pasar Induk Sangatta mengungkapkan hal serupa.

Dia harus membeli minyak goreng seharga Rp 20.000 per liter. Padahal biasanya harganya Rp 14.000.

"Seharusnya dari pemerintah ada turun, tapi kok belum turun," kata Mirna yang tiap hari membutuhkan 12 liter minyak goreng untuk jualannya. 

Mirna tak memungkiri usaha pemerintah menyediakan minyak untuk masyarakat sudah dilakukan dengan operasi pasar, namun kenyataannya antrian pembeli yang mengular.

"Antriannya sangat panjang dan jatah dibatasi cuma 4 liter per orang, sementara dalam sehari saya butuh 10 sampai 12 liter," tutupnya.

[EL | NON]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya