Kaltim

Mudahkan Pelayanan ke Pengguna Jasa, PT PTB Luncurkan Aplikasi Orbit

Kaltim Today
21 November 2022 17:12
Mudahkan Pelayanan ke Pengguna Jasa, PT PTB Luncurkan Aplikasi Orbit
Penandatangan Mou dan Pakta Integritas Direktur Utama PT Pelabuhan Tiga Bersaudara Ika Pusparini dan Kasubdit Sistem Informasi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Luat, Kementerian Perhubungan RI Eko Sudarmanto, saat peluncurkan aplikasi Orbit.

Kaltimtoday.co, Samarinda - PT Pelabuhan Tiga Bersaudara (PTB) meluncurkan aplikasi Orbit untuk mendukung pelayanan jasa pemanduan, bongkar muat, hingga pengisian BBM dan air di Muara Jawa dan Muara Berau, Senin (21/11/2022).

Peluncuran aplikasi Orbit yang digelar di Hotel Mercure Samarinda ini dihadiri Kementerian Perhubungan, KSOP Samarinda, dan berbagai pihak yang selama ini menggunakan jasa PT PTB.

Direktur Pengembangan Bisnis PT PTB Kamaruddin Abtami mengatakan, pihaknya telah mengembangkan sistem berbasis digital itu sejak 2020.

“Sistem yang dibangun ini untuk pelayanan jasa kapal secara online yang terintegrasi ke inapornet online,” ungkap Kamaruddin ditemui usai peluncuran aplikasi Orbit di Hotel Mercure Samarinda.

Dengan menggunakan layanan Orbit, pengguna jasa PT PTB bisa masuk ke dalam sistem yang sudah terkoneksi ke inapornet online milik Kementerian Perhubungan. Dengan begitu, tidak ada lagi kapal-kapal yang masuk ke pelabuhan ship to ship Muara Berau maupun Muara Jawa yang tidak terdata.

“Semuanya akan terdata. Karena sistemnya terintegrasi. Kami singkronisasi data dengan pemerintah dengan perhubungan dengan bea cukai dan KSOP. Sehingga kita bisa tahu jumlah kapal tiap bulannya masuk dan tidak loss (bocor) PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak),” jelas Kamaruddin Abtami.

Dia mengklaim, kehadiran aplikasi Orbit mendatangkan banyak manfaat. Selain berbasis online, setiap pengguna jasa bisa mengajukan permohonan kapan saja dan di mana saja, tanpa harus datang ke kantor PT PTB. Tapi dengan catatan, sebut dia, harus ada jaringan internet pendukung yang tersedia. 

Keuntungan itu, menurutnya, akan memberikan banyak keuntungan bagi para pengguna jasa PT PTB selama ini.

Tak hanya itu, dia mengungkapkan, cara registrasi untuk menggunakan aplikasi Orbit juga sangat mudah. Pengguna jasa hanya masuk sistem, kemudian melakukan registrasi, dan memasukkan dokumen izin yang dimiliki di aplikasi.

“Nanti sistem akan menotifikasi tagihan, dan lainnya dari setiap pengguna jasa dalam rangka pelayanan dan pemanduan kapal,” jelas dia.

Dia memaparkan, PT PTB saat ini melayani ribuan kapal yang melakukan transfer ship to ship di perairan Muara Berau, baik berbendera Indonesia dan asing.

Data 2021 sebanyak 257 Mother Vessel berbendera Indonesia. Artinya bicara pemandu berarti ada 514 gerakan in – out kapal di pelabuhan ship to ship Muara Berau. Kemudian, ada 2.888 gerakan kapal asing yang keluar masuk dalam pelabuhan ship to ship setiap tahunnya. Lalu ada 23.760 tongkang tugboat.

“Artinya dalam sebulan kita bagi dan angka itu tidak jauh berubah dalam sebulan ada 140 mother vessel yang masuk pelabuhan ship to ship Muara Berau dan ada 1.300 tongkang dalam sebulan,” terang dia.

Setelah ini, kata dia, pihaknya akan mengembangkan sistem ini hingga ke bongkar muat barang.

Kasubdit Sistem Informasi Direktorat Lalu Lintas Angkatan Luat, Kementerian Perhubungan RI, Eko Sudarmanto, yang hadir langsung dalam peluncuran aplikasi Orbit mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh PT PTB.

“Ini gayung bersambut. Ketika kami melakukan kebijakan semua pelayanan harus melalui digitalisasi badan usaha seperti PT PTB, menyesuaikan diri,” kata dia.

“Hari ini aplikasi orbit yang dibangun oleh PT PTB sudah integrasi dengan sistem inapornet online yang dibangun oleh Kemenhub. Jadi sistem inap online ini akan diberlakukan disemua pelabuhan kedepan,” sambung dia.

Dia mengakui aplikasi yang dibuat oleh PT PTB merupakan pertama di Samarinda setelah keluar Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 8/2022. Kedepan semua pelabuhan akan menyesuaikan sesuai peraturan tersebut.

“Saat ini belum semua pelabuhan menerapkan sistem berbasis online karena terkendala infrastruktur, jaringan dan lainnya,” katanya.

Di Indonesia ada sekitar 260 pelabuhan dan 109 pelabuhan sudah menggunakan sistem berbasis online. Target 2023 semua Pelabuhan akan menggunakan tuntas menggunakan online.

[TOS]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co News Update", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Berita Lainnya