Samarinda

MUI Imbau yang Minta Bantuan Dukun Supaya Lulus CPNS Segera Bertobat

Kaltim Today
28 November 2019 21:25
MUI Imbau yang Minta Bantuan Dukun Supaya Lulus CPNS Segera Bertobat
Ilustrasi

Kaltimtoday.co, Samarinda - Fenomena sejumlah pendaftar CPNS yang mendatangi konsultan spiritual atau dukun disebut telah menyalahi syariat dalam agama Islam. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Haiban saat dikonfirmasi, Kamis (28/11/2019) sore tadi.

Apapun alasannya. Meski hanya sekedar bertanya tanpa mempercayai perkataan dari konsultan spiritual tersebut, kata Haiban, tetap saja tidak bisa dibenarkan.

"Dan ketika dia bertanya tapi tidak mempercayai bisa saja shalatnya tidak diterima selama 40 hari," tutur Haiban.

Lebih lanjut, Haiban mengatakan, jika ingin bertanya sesuatu, seharusnya kepada seseorang yang merupakan ahlinya. Contohnya, kata Haiban, untuk bisa lolos CPNS bisa menanyakannya kepada orang-orang yang bekerja maupun pensiunan di bidang kepegawaian.

"Tanya itu boleh karena dia ahlinya dia tau seluk beluknya," tegasnya.

Sedangkan jika bertanya hal tersebut kepada dukun maupun konsultan spiritual, jelas mereka bukanlah ahlinya. Pada hakikatnya, manusia yang beragama itu selain bertanya kepada sesamanya yang berkompeten, juga menyerahkan semua urusan dunia kepada sang ilahi.

"Sedangkan di dalam hadis sudah jelas berdoalah kepada tuhan mu," terangnya.

Sedangkan jika meminta kepada sesama manusia. Terlebih yang bukan ahlinya dan ternyata kepada dukun, jelas itu sudah merupakan kekeliruan. Meski tak kasat mata, bukan berarti manusia tidak bisa mendapatkan bantuan dari makhluk astral seperti setan dan jin.

"Nabi sudah menyatakan siapa yang mendatangi dukun dan menanyakan suatu hal, kemudian dia membenarkan berarti dia telah mengingkari Al-Quran yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad," bebernya.

Manusia yang memilih jalur pintas seperti ini, dijelaskan Haiban adalah manusia yang merugi. Dia mengibaratkan jika mereka yang mendatangi dan mempercayai dukun sama saja halnya mencari sesuatu hal yang kecil, dengan mengorbankan hal yang besar. Seperti hendak menangkap gerombolan ikan teri, namun melepaskan ikan kakap yang telah didapat.

"Manusia hidup di dunia berapa lama sih, katakanlah sekarang usianya 25 tahun. Terus dia jadi pegawai sampai 60 tahun berarti selama 35 tahun. Hanya 35 tahun saja kemudian tidak ada apa-apanya lagi," kata Haiban.

"Sementara kalau mau mengorbankan akidah itu kan selamanya hadis nabi sudah jelas. Apabila dia mendatangi dukun dan menanyakan sesuatu lalu dia mengikutinya," sambungnya.

Haiban mengingatkan jika baiknya para peserta CPNS, terutama yang beragama muslim bisa melaksanakan shalat istikharah. Memanjatkan doa, ya Allah berikanlah petunjuk kepada hamba mu, jika sesuatu yang sedang hamba hadapi baik menurutmu, maka tolong dan berikanlah kemudahan di dalamnya. Jika tidak, maka berikanlah hamba mu pilihan yang terbaik menurut mu.

"Kepada yang sudah bertanya kepada dukun segera bertaubatlah. Yang belum belajar yang baik dan berdoa kepada Allah," pungkasnya.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya