Samarinda

Optimistis Keripik Pisangnya Terus Berkembang, Puji Lestari Utamakan Varian Rasa dan Kualitas

Kaltim Today
01 November 2021 16:48
Optimistis Keripik Pisangnya Terus Berkembang, Puji Lestari Utamakan Varian Rasa dan Kualitas
Berani berinovasi lewat varian rasa, membuat keripik pisang special berkah bersama milik Puji Lestari mampu bertahan. (IST)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Olahan buah biasanya dijadikan camilan menarik. Misalnya pisang yang sering disulap jadi keripik. Puji Lestari justru melihat peluang dari situ sampai akhirnya mendirikan Keripik Pisang Special Berkah Bersama pada 2015.

"Saya pilih pisang karena merasa mampu untuk menjalankan dan mampu bersaing. Waktu itu, saya lihat juga belum ada perkembangan yang banyak mengenai keripik pisang," ungkap Puji kepada Kaltimtoday.co dan Dinas Perindustrian (Disperin) Samarinda, Jumat (29/10/2021). 

Saat baru merintis, Puji sempat menitipkan keripiknya ke warung-warung dan pedagang kaki lima. Namun dirinya kerap optimistis bisa berkembang. Puji mempunyai 6 varian keripik pisang saat ini. Ada original, manis, asin, pedas, greentea, dan coklat. Keripik pisangnya kerap kali dijadikan buah tangan juga keluar kota. 

"Kalau sebelum pandemi itu banyak yang bawa ke Aceh, Medan, Surabaya. Ke Jakarta juga pernah. Akhirnya dari sana juga pada pesan lagi ke kami," lanjut Puji. 

Puji juga selalu memperhatikan selera pasar. Misalnya untuk penambahan rasa coklat dan greentea, itu adalah permintaan dari para pelanggan. Akhirnya dicarilah komposisi yang pas dan cocok. Mengeksekusi rasa baru itu juga membuatnya tertantang. 

Untuk kemasan 100 gram, keripik pisang milik Puji dibanderol seharga Rp 9 ribu. 200 gram seharga Rp 18 ribu, 250 gram seharga Rp 23 ribu, dan 500 gram seharga Rp 45 ribu. Harga yang terjangkau dan enak jadi kelebihan. Kemudian, Puji juga kerap kali menjaga kerenyahan pisang dan berani menampilkan varian teranyar. 

Pisang sebagai bahan utama juga dipilih yang berkualitas. Puji secara khusus memakai pisang yang tumbuh di daerah Sangkulirang, Kutim. Menurutnya, pisang dari luar Kaltim kurang pas untuk dijadikan keripik. Dari Sangkulirang lah yang menurutnya paling tepat. 

"Kami tidak bisa mau produksi kalau nggak coba beberapa pisang. Kami pakai pisang kepok. Kalau orang Samarinda menyebutnya pisang sanggar," lanjut Puji. 

Dalam hal ini, Puji juga menyebutkan keterlibatan Disperin Samarinda untuk industri rumahannya. Dia acap kali diberikan bimbingan, pengarahan, dan dibawa untuk mengikuti pelatihan, bimtek, serta berbagai pameran. 

Dia berharap, usaha keripik pisangnya bisa terus berkembang dan bisa jadi potensi untuk membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga. 

Jika berminat untuk mencoba keripik pisang ini, Anda bisa langsung menghubungi Puji di nomor WhatsApp 081251822969. 

[YMD | ADV DINAS PERINDUSTRIAN]



Berita Lainnya