Kutim

Panen Madu Kelulut di Sangatta Selatan, Bupati Harap Jadi Destinasi Wisata Edukasi

Kaltim Today
12 April 2021 09:33
Panen Madu Kelulut di Sangatta Selatan,  Bupati Harap Jadi Destinasi Wisata Edukasi
Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat menikmati sensasi madu kelulut langsung disedot dari sarangnya. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Kelompok Tani (Poktan) Madu Kelulut yang menamakan diri mereka komunitas Trigona Reborn Sangatta (TRS) merintis pengembangan budidaya pengembangan madu lebah tanpa bersengat. Di awal 2019, sudah 70 petani yang tertarik mengembangkan bisnis madu kelulut dan bergabung bersama TRS.

Dibawah binaan PT Pertamina EP Sangatta Field dengan bantuan CSR mampu membudidayakan madu kelulut serta dari budidaya madu kelulut ini, setidaknya ada tiga jenis bahan yang bernilai di produksi mulai dari madu itu sendiri, bee polen dan propolis.

Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman, Minggu (21/4)2021) pun menghadiri panen madu Kelulut perdana hasil budidaya Kelompok Tani Trigona Reborn serta meresmikan sebagai tempat wisata edukasi kebun kelulut.

Meski akhir pekan, Ardiansyah tetap turun dengan beberapa kegiatannya. Ardiansyah dan rombongan turun ke lokasi budidaya madu. Bupati selanjutnya memanen berikut menyedot madu. Bersama peternak, bupati kemudian menikmati madu yang bisa langsung diminum.

“Usaha yang patut diapresiasi, apalagi ditengah pandemi. Dimana kebutuhan akan madu meningkat, guna menambah imunitas, kekebalan tubuh,” ungkap Ardiansyah

Pemotongan Pita oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman sebagai tanda peresmian kebun kelulut untuk wisata edukasi. (Ramlah/Kaltimtoday.co)
Pemotongan Pita oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman sebagai tanda peresmian kebun kelulut untuk wisata edukasi. (Ramlah/Kaltimtoday.co)

Tambah Bupati, tidak rumit untuk menjadi petani madu. Cukup memanfaatkan lahan kebun maupun pekarangan rumah. Selanjutnya kotak tempat lebah madu disusun di antara pohon.

“Jadi tidak perlu lahan luas atau lahan kosong,” katanya.

Menariknya lagi, Bupati mengatakan, usaha ini bisa menjadi destinasi wisata baru. Wisata edukasi, bagaimana cara memanen madu, mengiling dan memeras madu.

Antusias pada budidaya ini terlihat dengan banyaknya pengunjung yang ingin melihat secara langsung sarang lebah madu yang tersusun dalam ribuan kotak.

Dirinya sangat mengapresiasi pada seluruh masyarakat yang mengaungkan bahwa daerah tersebut siap menjadi penghasil madu kelulut. Dirinya pun mendukung jika satu rumah, satu log (sarang) lebah madu kelulut, agar nantinya menjadi sentral madu kelulut.

“Jadi kalau ke Batu, Malang ada Apel, ke Labiu, Kalsel ada Itik, semua itu merupakan ikon pertanda suatu kota. Nah, jadi kalau lebah madu kelulut yang berarti Sangatta Selatan. Itulah pentingnya ikon suatu kota,” Pungkasnya.

Camat Sangatta Selatan, Hasdiah menambahkan, dirinya menginginkan Sanggata Selatan diarahkan menjadi centra kampung madu kelulut, karena peluang dan prospek bisnis budidaya madu kelulut ini sangat bagus.

“Tinggal, mau tidaknya masyarakat kita memanfaatkan peluang bisnis ini,” imbuhnya.

Hasdiah menyebutkan, Sangatta Selatan memiliki 10 destinasi wisata yang semuanya masih tahap pengembangan.

“Jadi pengembangannya belum ada yang maksimal, kami berharap wisata edukasi madu Kelulut ini berpotensi menjadikan Sanggatta Selatan sebagai ikonnya,” tutupnya.

[El |NON]

http://kaltimtoday.co/tag/kutim/



Berita Lainnya