Samarinda

Pelajari Pengelolaan Destinasi Wisata, DPRD Samarinda Lakukan Kunker ke Bali

Kaltim Today
09 Desember 2019 17:48
Pelajari Pengelolaan Destinasi Wisata, DPRD Samarinda Lakukan Kunker ke Bali
Komisi Gabungan DPRD Samarinda sambangi gedung DPRD Bali, membahas tentang pengelolaan objek wisata.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Anggota Komisi Gabungan DPRD Samarinda melakukan kunjungan kerja (kunker) ke DPRD Bali pada Rabu 4-6 Desember 2019 yang lalu, guna mempelajari sistem perizinan satu pintu dan sistem pengelolaan objek wisata di Bali. Joha Fajal selaku Ketua Komisi I DPRD Samarinda mengatakan, kunker tersebut sebagai proses pembelajaran tentang cara mengelola wisata yang menjadi sumber PAD.

"Samarinda ini kan minim sekali wisatanya, maka perlu belajar banyak dengan Bali, salah satu sumber PAD mereka bukan hasil bumi, tapi mengelola objek wisata itu dengan baik. Kalau di Samarinda hanya mengandalkan hasil bumi, dan kemungkinan ini tidak bertahan lama, bisa jadi dicabut izinnya bahkan kehabisan SDA-nya," pungkas Joha Fajal, di ruang komisi I gedung DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Senin (09/12/2019).

Menurutnya, Samarinda sebetulnya memiliki pontensi wisata yang cukup banyak, misalnya wisata kuliner, sungai, dan hutan. Maka perlu didorong untuk menciptakan wisata sehingga banyak orang berkunjung ke Samarinda, dan masyarakat pun tidak keluar daerah untuk mengunjungi wisata lainnya, tetapi memanfaatkan destinasi wisata yang ada sebagai tempat refresing keluarga.

Bukan hanya itu, Joha menyebutkan, ketika telah melakukan pengelolaan destinasi wisata yang baik, pemerintah perlu memiliki sistem dan manajemen promosi. Apa gunanya jika wisata tersebut dibangun dengan baik namun tidak ada promosi maka hal itu sia-sia saja, sebab wisata itu mampu menarik investor maupun wisatawan dalam negeri maupun internasional.

"Hal ini pun penting dipelajari, sitem promosi yang profesional sehingga dapat diketahui oleh khalayak banyak. Di Samarinda ini kan lebih terkenal dengan wisata kuliner, maka kami manfaat hal tersebut untuk diekspos sebagai destinasi wisata," tutur Joha Fajal.

[SDH | RWT | ADV]



Berita Lainnya