Samarinda

Penilaian Lomba Kampung Salai Dimulai November, Pemenangnya Diumumkan 2022

Kaltim Today
11 Agustus 2021 10:45
Penilaian Lomba Kampung Salai Dimulai November, Pemenangnya Diumumkan 2022

Kaltimtoday.co, Samarinda - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda juga mempunyai program andalan, yakni Kampung Sampah Bernilai (Salai). Kampung Salai dikemas dalam bentuk perlombaan.

Kepala DLH Samarinda, Nurrahmani atau Yama mengatakan, penilaian Kampung Salai akan berlangsung pada November mendatang. Sedangkan untuk pemenangnya akan diumumkan saat peringatan Hari Jadi Samarinda pada 2022.

"Sosialisasi sudah berjalan. Kami sudah bagi zona wilayah masing-masing untuk pengumpulan berkas. Misalnya di kecamatan tertentu, si A yang bertugas menghimpun data. Jadi, orang-orang di kecamatan itu bisa mendokumentasikan kegiatan. Lalu dikirim," ungkap Yama saat dihubungi pada Selasa (10/8/2021).

Alasan memilah posisi berdasarkan wilayah masing-masing kecamatan, karena Kampung Salai sifatnya adalah sebuah lomba. Sehingga harus dibarengi dengan jiwa berkompetisi yang suportif. Kunjungan lapangan akan berlangsung pada November. Terkait peserta, 1 kecamatan ada 3 RT.

"RT-RT yang ikut juga belum pernah tersentuh dengan lomba. DLH mau menumbuhkan bagi tempat-tempat yang belum pernah dilakukan treatment. Sehingga menjadi konsep baru. Agar memberikan contoh bahwa daerah yang belum tersentuh juga bisa bermanfaat, maju, dan menghasilkan sesuatu," tegas Yama.

DLH Samarinda juga mengharapkan setiap RT mempunyai bank sampah masing-masing. Alasannya agar bisa tercatat seberapa banyak persentase pengurangan sampahnya hingga pemanfaatan sampah tersebut.

Ada beberapa komponen yang menjadi penilaian juri untuk Kampung Salai. Mulai dari upaya pengelolaan sampah bernilai skala kawasan, lembaga pengelola sampah bernilai, dokumentasi dan pelaporan, serta kebersihan, kerapian, dan keindahan kawasan. Nantinya, para pemenang akan memperebutkan total hadiah sekitar Rp 50 juta.

"Sekarang ini DLH sudah meminta kecamatan untuk aksi lagi saja. Kalau sosialisasi sudah dilakukan jauh hari sebelum PPKM berlangsung," tambahnya.

"Ada juga teman-teman Kampung Salai minta bibit, DLH kasih. Misalnya untuk penghijauan. Tapi untuk pohon pelindung, bukan tanaman hias," pungkas Yama.

[YMD | ADV DLH SAMARINDA]



Berita Lainnya