Samarinda

Pentingnya Penataan Daerah Samarinda Utara untuk Minimalisir Dampak Banjir

Kaltim Today
14 Desember 2019 18:17
Pentingnya Penataan Daerah Samarinda Utara untuk Minimalisir Dampak Banjir
Ilustrasi.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Tingginya curah hujan beberapa hari belakangan berdampak banjir di beberapa wilayah di Samarinda. Selain itu, peristiwa longsor juga kerap kali terjadi di daerah rawan.

Menyikapi hal tersebut, Kepala Seksi Inventarisasi, RPPLH dan KLHS DLH Samarinda, Basuni menjelaskan dari sisi lingkungan, terjadinya banjir dan longsor itu tanda tidak adanya keseimbangan antara yang terbangun dan yang tidak terbangun.

"Atau proses pembangunan yang tidak sesuai dengan kondisi setempat," katanya.

Sebagai salah satu upayanya, DLH Samarinda menilai perlu ada penataan yang baik di wilayah Samarinda Utara. Pasalnya, secara prinsip, DLH Samarinda ingin pembangunan di daerah hulu Kota Tepian itu turut memperhatikan faktor lingkungan.

"Jadi, persentase antara yang terbangun dengan lahan hijau. Maupun ketepatan ruang sesuai dengan kondisi topografinya," kata Basuni.

Menurut dia, pengelolaan tata ruang yang sudah ada, perlu penyempurnaan jika memang tidak sesuai.

"Apakah proses penyusunannya sudah sempurna, jika ada ketidaktepatan, berarti perlu direvisi," sebut Basuni.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini tetap mematuhi Perda RTRW yang telah ada.

"Kalau memang begitu, secara legal memang kami tidak bisa apa-apa, kecuali itu direvisi. Sebenarnya, proses revisi itu bisa menjawab itu," ujarnya.

Lebih lanjut, selama ini DLH Samarinda rutin memberikan imbauan jika menemukan daerah yang tidak layak peruntukannya.

"Misal, jika itu memang tidak layak pemukiman, tapi secara legal itu pemukiman kami akan memberikan catatan-catatan, jika tetap membangun mereka harus memperhatikan lingkungan, semisal menanam pohon," bebernya.

[irp posts="9790" name="Pentingnya Konsultasi Publik Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dalam Upaya Tata Kelola Daerah"]

Yang perlu diperhatikan pula dari daerah Samarinda Utara ialah soal Daerah Aliran Sungai (DAS) serta restorasi resapan air.

Banyak terjadinya bukaan lahan, mengakibatkan menumpuknya sedimentasi yang menyebabkan sungai menjadi dangkal. Selanjutnya daya tampung sungai menjadi berkurang sehingga meluap dan mengakibatkan banjir.

"Belum lagi ada DAS yang beralih menjadi pemukiman harusnya itu menjadi catatan penting,” tegas Basuni.

[IAN | RWT | ADV]


Related Posts


Berita Lainnya