Bontang

Penyesuaian Jadwal New Normal, RSUD Taman Husada Bontang Tetap Batasi Jumlah Pasien

Kaltim Today
08 Juni 2020 19:38
Penyesuaian Jadwal New Normal, RSUD Taman Husada Bontang Tetap Batasi Jumlah Pasien

Kaltimtoday.co, Bontang – Penerapan New Normal yang digaungkan pemerintah pusat, juga diterapkan oleh Pemerintah Kota Bontang, termasuk pelayanan kesehatan. Oleh karenanya, RSUD Taman Husada Bontang melakukan penyesuaian jadwal New Normal per tanggal 2 Juni 2020.

Dikatakan Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Taman Husada Bontang, dr. Toetoek Pribadi mengatakan pihak rumah sakit melakukan penyesuaian jadwal pelayanan poliklinik karena permintaan pasien sejak lama. Namun memang pihaknya belum berani karena keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD).

“APD yang digunakan kan memang harus betul-betul sesuai standar WHO. Apalagi, APD juga sempat langka, biar dananya ada, tapi sulit pengadaannya hingga membuat jumlah stok APD menjad terbatas,” jelas Toetoek, Senin (8/6/2020).

Hal tersebut, lanjut Toetoek, karena penggunaan APD dari hasil donasi dan pengadaan rumah sakit berbeda fungsinya. APD donasi digunakan khusus untuk penanganan wabah, sedangkan APD pengadaan digunakan untuk pelayanan rumah sakit.

“Ketika kami memutuskan untuk pengadaan poli, pengadaan APD harus sudah pasti,” ujarnya.

[irp posts="15763" name="Picu Kemarahan di Seluruh Dunia, Siapa Itu George Floyd?"]

Ketika membuka poliklinik pun, pihaknya tinggal menghitung biaya. Seperti poli gigi, poli THT, dan poli bedah mulut tentu membutuhkan APD level tinggi. Karena dia kontak langsung dengan pasien yang membuka mulut.

Jika dihitung kebutuhan APD dengan jumlah pasien, maka masih dinilai tak seimbang. Karena 1 dokter menggunakan peralatan lengkap, cukup banyak biayanya.

“Kalau pasien masih hitungan jari, maka tidak sesuai dengan pengeluaran rumah sakit,” imbuhnya.

Oleh karenanya, dengan jumlah keterbatasan APD, pihak rumah sakit menyesuaikan jadwal dan membatasi pasien. Misalnya satu poliklinik tidak buka setiap hari, tapi di hari-hari tertentu. Pun jumlah pasien yang dibatasi.

"Kami hindari kerumunan pasien yang menunggu agar bisa menjalankan aturan social distancing,” tutupnya.

[RIR | RWT | ADV]



Berita Lainnya