Samarinda

Perangi Covid-19 Lewat Petunra Virtual Kesenian Tradisional

Kaltim Today
17 November 2020 16:17
Perangi Covid-19 Lewat Petunra Virtual Kesenian Tradisional
Petunra secara virtual kesenian tradisional dengan tema "Bergerak Searah Melawan Pandemi, Melawan Pandemi di Kota Tepian".

Kaltimtoday.co, Samarinda - Pertunjukan Rakyat (Petunra) yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) melalui Kemkominfo berkesempatan menggelar serangkaian pertunjukan virtual kesenian tradisional, serta dialog untuk menyampaikan berbagai informasi dan membangun pemahaman yang benar kepercayaan dalam upaya penanganan Covid-19, serta pemulihan ekonomi nasional bersama mewujudkan kesehatan pulih dan ekonomi bangkit.

Petunra secara virtual kesenian tradisional dengan tema "Bergerak Searah Melawan Pandemi, Melawan Pandemi di Kota Tepian" diselenggarakan di Hotel Haris Samarinda, Selasa (17/11/2020) malam.

KPCPEN sendiri terbentuk lewat peraturan Presiden No. 82/2020 yang memiliki 3 prioritas. Pertama, Indonesia sehat yaitu masyarakat aman dari Covid-19 dan reformasi pelayanan kesehatan. Kedua, Indonesia bekerja yaitu pemberdayaan juga percepatan penyerapan tenaga kerja. Ketiga, Indonesia tumbuh yaitu pemulihan dan transformasi ekonomi nasional.

Serangkaian pertunjukan virtual kesenian tradisional, serta dialog tersebut juga dihadiri beberapa narasumber antara lain Kadiskominfo Kota Samarinda yang diwakili Kepala Bidang Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Syamsul Anwar.

Menurut Syamsul informasi ini ada beberapa hal yaitu bisa lewat komunikasi langsung atau bicara, bisa lewat media elektronik seperti tv, radio, medsos, juga bisa melalui media cetak, media reklame. Bahkan bisa juga informasi itu dikomunikasikan lewat media tradisional dengan pertunjukan seperti Petunra ini. Selain itu ada Sandima atau Mamanda juga bisa menyampaikan pesan-pesan informasi.

“Jadi betapa pentingnya sebuah informasi karena sekecil apapun informasi kalau tidak sampai dengan benar kepada masyarakat, maka bisa terjadi hal-hal yang tidak baik beritanya. Informasi itu sendiri ada yang baik dan buruk. Kalau ada informasi yang baik bila terus diulang untuk disampaikan, maka akan tetap menjadi baik. Tetapi bila ada informasi yang buruk apabila diulang terus menerus dan banyak yang mendukungnya bisa saja itu menjadi hoax. Oleh sebab itu, sangat diperlukan dengan adanya tim anti hoax supaya membenarkan berita informasi yang dianggap buruk atau menyesatkan itu,” tegas Syamsul.

Ia berpesan kepada pengguna media sosial agar berhati-hati dalam melihat postingan dan agar tak langsung dikomentari karena informasi melalui medsos itu bisa cepat betul dan berpengaruh terhadap masyarakat. Hendaknya perhatikan 3M yaitu membaca, menyaring dan menshare.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Kaltim Today (@kaltimtoday.co)

“Tugas Diskominfo sendiri ini sangat berat untuk menangani Covid-19 ini, karena banyak meluruskan informasi-informasi yang salah atau hoax, sehingga Diskominfo baik Pusat dan Daerah mengatasi hal tersebut yang bekerjasama dengan Cyber Crime untuk menangkal berita hoax yang bisa menyesatkan,” jelasnya.

Selain itu, acara tersebut juga diisi dengan dialog tanya jawab bersama Kadis Perindustrian Muhammad Faisal dengan pelaku UMKM di Kaltim dalam kondisi pandemi Covid-19 Dian Tebe.

“Kami menyambut gembira bahwa Kota Samarinda melalui Pemprov Kaltim dan Pemkot Samarinda ditunjuk menjadi tempat kegiatan ini untuk kita bangkit melawan Pandemi Covid-19. Saya kira saatnya pula kita mulai konsen dan perhatian terhadap produk lokal,” ucapnya.

Faisal juga mengajak peduli terhadap sesama UMKM di lokal dengan cara membeli di sekitar tempat tinggal.

“Inilah keinginan Bapak Walikota Samarinda Syaharie Jaang agar kita bisa saling membantu untuk bisa mengatasi Pandemi Covid-19 yang sudah mewabah diseluruh dunia. Memang situasi hari ini masih belum aman, tetapi kita tidak boleh diam dan terus bergerak mencari terobosan dan inovasi terbaik,” ucap Faisal.

Ia mengaku berbahagia karena acara ini menggunakan sarana media tradisional, saatnya juga seluruh saluran media digunakan.

“Dengan segmentasi yang berbeda pasti akan mencapai sasaran yang kita harapkan yang terpenting ada sarana yang diperlukan untuk menyampaikan informasi tentang Covid-19,” papar Faisal.

Kemudian dilanjutkan dialog bersama Dinas Kesehatan Kota Samarinda mengenai situasi dan penanganan Covid-19 yang disampaikan oleh Kepala Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dwi Nila Sari.

Ia mengatakan keadaan Covid-19 sendiri di Samarinda khusunya, saat ini masih cukup menghawatirkan hal tersebut bisa dilihat dari angka penambahan kasus positif yang masih tinggi.

“Oleh sebab itu kami juga tidak bosan untuk terus mensosialisasikan agar terus patuhi protokol kesehatan dengan selalu mencuci tangan, memakai masker, jaga jarak,” terangnya.

Sedangkan dari BPBD Kota Samarinda yang disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesigapan Muhammad Wahiduddin menjelaskan BPBD Kota Samarinda sudah 7 bulan lebih berada di lapangan.

“Kita terus memberikan informasi dan sosialisasi serta mengedukasi masyarakat. Kita juga berada di garda depan untuk penanganan Covid-19 dari sana kita bisa menghasilkan regulasi-regulasi bagaimana masyarakat bisa menyikapi untuk mengatasi Covid-19 dalam kebijakan yang diambil dan diatur oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,” tutupnya.

Acara tersebut juga diselingi oleh penampilan kesenian yang diisi oleh Asfi musik Sapeq, Bhuyung Ardhiansyah baca puisi, BSBI Group dengan Tari Pesisir Kutai, Sanggar Seni Perintis bersama teater komedi.

[RWT | ADV DISKOMINFO]


Related Posts


Berita Lainnya