Kutim

Perjuangkan Aspirasi Mayarakat, Ramadhani Fokus Atasi Banjir dan Premanisme

Kaltim Today
25 Juni 2021 12:23
Perjuangkan Aspirasi Mayarakat, Ramadhani Fokus Atasi Banjir dan Premanisme
Ketua Komisi C Ramadhani. (Ramlah/Kaltimtoday.co).

Kaltimtoday.co, Sangatta - Tiap anggota legislatif punya target sendiri memerjuangkan kebutuhan konstituen. Selain merawat perolehan suara, keberhasilannya merupakan bukti kinerja mereka.

Ramadhani misalnya. Anggota Komisi C DPRD Kutai Timur (Kutim) itu tengah berupaya merealisasikan berbagai kebutuhan para konstituen yang diwakilinya. Seperti mengatasi persoalan drainase yang menyebabkan banjir, perbaikan jalan hingga penerangan. Keberhasilannya merealisasikan kebutuhan warga Kutim diganjar kursi dewan.

“Sebelum jadi pun saya sama warga sudah saling silaturahmi dalam pembangunan infrastruktur di sini,” ujar pria yang memperoleh 3.548 suara itu.

Tak mudah memang memperjuangkan aspirasi warga saat dirinya bukan siapa-siapa. Berulang kali usulan perbaikan sarana kandas, lantaran kalah dengan wilayah lain.

“Yang paling sering adalah perbaikan jalan dan penerangan di gang-gang. Kami usahakan komunikasi yang baik dan terus-menerus agar apa yang diinginkan masyarakat bisa terwujud,” ulasnya saat bincang-bincang dengan media ini, Kamis (24/6/2021).

Namun, berkat kerja sama dan komunikasi yang baik, harapan demi harapan untuk kemajuan infrastruktur di Dapilnya bisa perlahan dia laksanakan. Kedekatannya dengan warga mengantarnya terpilih dalam Pilkada 2019.

Terpilih dan duduk di DPRD Kutim pada 2019. Membuat seorang Ramadhani lebih semangat lagi dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Melalui reses yang dia lakukan di sejumlah RT, dia bisa lebih dalam lagi mengetahui permasalahan warga yang selama ini sulit untuk diwujudkan.

Namun, lagi-lagi kesulitan bukan berarti tidak bisa dilakukan. Melalui dirinya saat ini, ia berusaha untuk mewujudkan keinginan banyak masyarakat Sangatta agar dapat menikmati jalan mulus di gang- gang.

“Banyak jalanan di gang-gang RT ini belum menikmati jalanan yang tercor. Saat ini saya melalui diri saya di DPRD ini sedang berjuang agar masyarakat bisa menikmati jalan mulus itu,” tegasnya.

Dengan semakin berkembangnya kawasan Sangatta Utara maka makin banyak perkembangan perumahan yang membutuhkan akses jalan dengan kriteria memadai.

“Akses jalan di gang-gang juga masih banyak yang saya perjuangkan. Saat ini mungkin sudah ada tapi belum layak. Bisa saja saat hujan, becek, jadi enggak bisa dilewati. Masih ada yang begitu di utara ini,” ujar Ramadhani.

Dengan sisa waktu yang tak lebih dari tiga tahun, dia terus berupaya melakukan yang terbaik. Dia ingin melihat infrastruktur di Kutim merata. Selain masalah pembangunan, Ramadhani juga prihatin aksi premanisme yang belakangan kembali marak. Baginya premanisme merupakan penyakit masyarakat yang akan membuat kawasan tertinggal.

Diakuinya, aksi premanisme di Kutim memang ada. Hanya saja tidak semasif yang ada di pulau Jawa dan Sulawesi.

“Di sini ada, tapi tidak se-ekstrim di berita-berita itu lah ya,” ujarnya.

Harus ada peran dari masyarakat secara bersama-sama dalam memerangi aksi premanisme ini. Tidak semata hanya menjadi tanggungjawab TNI-Polri saja.

Justru yang memiliki andil paling besar dalam memberantas premanisme di lingkungan adalah masyarakatnya itu sendiri.

“Kami harus sama-sama melawan aksi premanisme ini. Tidak bisa sendiri-sendiri,” jelasnya lagi.

Dengan cara melaporkan ke Ketua RT atau Babinsa dan Bhabinkantibmas serta tidak tutup mata terhadap aksi preman, disebutnya salah satu langkah melawan penyakit masyarakat itu di dalam lingkungan.

“Kalau liat anak-anak lagi kumpul terus pesta miras, ya laporkan aja langsung. Jangan dibiarin atau tutup mata. Sekali dibiarin maka itu bisa jadi kebiasaan. Kalau kita laporkan ditindak artinya kita sudah melakukan pencegahan aksi premanisme. Kan kalau mabuk-mabukan ini apa, ujung-ujungnya kelahi atau tawuran lah ya,” tambahnya.

Ramadhani pun sadar, tidak mudah di zaman sekarang ini langsung memusnahkan aksi premanisme. Tak seperti membalikkan telapak tangan. Namun, dia punya cara untuk meminimalisir aksi premanisme itu. Salah satunya dengan cara mengajaknya berkomunikasi, bekerjasama dalam hal kebaikan serta melibatkan dalam aksi gotong royong dilinkungannya.

“Saya kira masih bisalah kami bina bila ada sekelompok anak muda yang suka kekerasan atau premanisme itu diperbaiki. Ajak aja dia ke hal-hal yang positif ya,” tutup Politisi PPP itu.

[El | NON | ADV DPRD KUTIM]



Berita Lainnya