Samarinda

PKL Baru Muncul di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Jukir Liar Ikut Lancarkan Aksi

Kaltim Today
14 Maret 2022 17:47
PKL Baru Muncul di Depan Kantor Gubernur Kaltim, Jukir Liar Ikut Lancarkan Aksi
Kawasan depan Kantor Gubernur Kaltim dekat dengan kapal Satpolair mulai dipakai PKL liar berjualan lagi. (Yasmin/Kaltimtoday.co)

Kaltimtoday.co, Samarinda - Di depan Kantor Gubernur Kaltim, kembali bermunculan pedagang kaki lima (PKL) yang secara diam-diam berjualan di atas pukul 22.00 Wita. Padahal sebelumnya, Pemkot Samarinda sudah mengakomodir 27 kelompok PKL yang berisi 96 pedagang. Hal itu membuat kekhawatiran bagi PKL yang diakomodir. Termasuk mengundang juru parkir (jukir) liar yang ikut melancarkan aksi.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Samarinda, M Darham menjelaskan bahwa, munculnya PKL lain yang berjualan itu tepatnya berada di depan Kantor Gubernur Kaltim, persis di dekat bersandarnya Kapal Satuan Polisi Air (Satpolair) Samarinda.

"Jadi solusinya nanti kami minta bantuan dengan pak wali kota, untuk membicarakan parkirnya kapal itu kalau bisa dipindahkan. Karena itu membuka akses untuk orang parkir dengan alasan anggota. Maunya kami nanti dikasih pagar berupa rantai," ungkap Darham kepada awak media di Balai Kota, Senin (14/3/2022).

Sebab sepatutnya, mulai depan Kantor Gubernur Kaltim, Kantor Bank Indonesia (BI), hingga kantor PLN tidak boleh ada kendaraan yang parkir. Ditambah lagi, kawasan itu masuk wilayah zero tolerance.

"Aktivitas PKL-nya itu di atas jam 10 malam. Malam Sabtu itu kan ada keluhan dari PKL yang kami akomodir, kenapa kok ada lagi yang muncul. Jumlah PKL yang tidak diakomodir itu bervariasi setiap malamnya," lanjut Darham.

Satpol PP Samarinda pun sudah berjaga-jaga di lokasi. Sebelum pergantian shift pada pukul 23.00 Wita juga pihaknya berjaga selama setengah jam di Tepian Mahakam. Namun setelah ganti shift pada pukul 01.00, tampak orang berjualan di kawasan tersebut. Bahkan sampai subuh. Darham pun mengimbau pada warga agar jangan menjadikan kawasan tersebut untuk berjualan dan bersantai.

"Itu adalah jalur hijau, juga mengundang kriminalitas. Kalau PKL itu ada, otomatis orang berkerumun di sana. Lalu, memberi peluang ke jukir liar. Itu nanti jadi rebutan antar kelompok. Kami khawatirnya di situ," tambah Darham.

Sedangkan soal jukir liar, jika PKL yang tak diakomodir itu selesai berjualan, otomatis jukir liar itu juga akan menghilang. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian dan Ketertiban Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda, M Suryanto menjelaskan, parkir liar kembali terjadi di depan Kantor Gubernur. Semua bermula dari adanya PKL yang tak diakomodir pemkot ikut berjualan.

"Yang diakomodir itu kan boleh berjualan sampai jam 10 malam. Mereka (PKL tak diakomodir) beroperasinya di atas jam 10 malam. Khususnya pada akhir pekan. Akhirnya parkir dikumpulkan oleh jukir liar ini. Sehingga terkesan ada pembenaran bahwa di situ diperbolehkan berjualan," ungkap Suryanto.

Sejauh ini tercatat ada 3 nama jukir liar yang sudah dikantongi Dishub Samarinda. Pada malam minggu yang lalu, pihaknya sudah melakukan penertiban. Namun ada jukir liar yang melarikan diri.

"Tadi malam sudah kami lakukan penjagaan di situ tapi mereka tidak ada. Mungkin menunggu saat kami pergantian shift, baru mereka berusaha untuk mengambil kesempatan," lanjut Suryanto.

Namun, ada juga 2 kelompok jukir yang diberikan pembinaan. Mereka bertugas untuk mengatur parkir di Jalan Gunung Merbabu dan Gunung Semeru. Kedua kelompok jukir itu, ujar Suryanto, tetap tertib dan tak ada masalah. Untuk jumlah pastinya, Suryanto belum tahu. Namun ada 2 koordinator jukir di masing-masing tempat yang berkomunikasi dengan Dishub Samarinda.

"Sedangkan jukir liar yang muncul ini di luar dari 2 kelompok itu. Keduanya sempat terjadi sedikit ketegangan. Karena jukir yang dibina merasa itu mengganggu kesepakatan antar pemerintah. Mereka sudah janji tidak lagi parkir di sepanjang Tepian," tambah Suryanto lagi.

Sehingga jika terpantau ada parkir di sepanjang Tepian Mahakam, jukir yang dibina menegaskan bahwa, itu di luar tanggung jawab mereka. Saat ini, Dishub Samarinda akan terus melakukan penjagaan agar tak terulang kembali. Pihaknya berjaga di sana mulai pukul 15.00 sampai 21.30 Wita. 1 shift ada 8 orang dan ditambah regu derek berjumlah 4 orang. Sekaligus ada regu patroli saat malam hari yang akan bertugas bersama Satpol PP.

"Langkah kedua, kami akan segera berkoordinasi dengan Satpol PP dan Dinas Perdagangan (Disdag). Antisipasi jangan sampai ada penambahan PKL di tempat yang sama," tutupnya.

[YMD | RWT]

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kaltimtoday.co. Mari bergabung di Grup Telegram "Kaltimtoday.co", caranya klik link https://t.me/kaltimtodaydotco, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Related Posts


Berita Lainnya