Kukar

Pondok Kesah Ayumi Wujudkan Digitalisasi, Sekretaris Diarpus Kukar: Arsip Bukan Hanya Kumpulan Kertas Bekas

Kaltim Today
27 September 2021 17:29
Pondok Kesah Ayumi Wujudkan Digitalisasi, Sekretaris Diarpus Kukar: Arsip Bukan Hanya Kumpulan Kertas Bekas
Diskusi arsip verbal jejak digital sejarah taman gubang di Kukar. (Istimewa).

Kaltimtoday.co, Tenggarong - Pondok Kesah Arsip yang Unik Menyampaikan Informasi (Ayumi) merupakan alat kerja Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar). Dengan berbasis digitalisasi, memudahkan menjangkau seluruh komponen masyarakat di Kukar. Ditambah, Sumber Dana Manusia (SDM) Arsiparis teknis yang dimiliki cukup terbatas, dibandingkan keluasan wilayah.

Sehingga di masa pandemi ini bukan menjadi suatu hambatan yang berarti, baik dari segi anggaran dan ketemuan. Jadi tidak mengurangi semangat bekerja karena setiap tahun punya target yang harus dicapai.

"Pondok Kesah Ayumi untuk menjembatani permasalahan yang terjadi, kalau virtual itu terkadang sering putus. Kalau sistem media sosial yang ditaruh di plafon Youtube bisa berulang-ulang di tonton orang. Kalau belum paham ya buka lagi," kata Sekretaris Diarpus Kukar, Aji Yuli Midriani.

Selain itu, Bupati juga meminta ini bukan hanya untuk kearsipan tapi bisa dimanfaatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), organisasi maupun pihak swasta jika ingin membagikan informasi. Sesuai kecanggihan sekarang, arsip bukan hanya berupa kerja namun juga berkomunikasi secara langsung.

Kendati, diskusi bukan hanya di dalam studio saja melainkan secara outdoor juga, misalnya mengangkat tentang sejarah yang ditemukan dimana maupun ada narasumber yang paham akan hal tersebut.

"Arsip itu tidak hanya berupa kertas, karena berkomunikasi pun itu juga termasuk arsip verbal karena meninggalkan jejak digital. Ini sebagai bentuk milenial sedikit lah karena semua orang perlu untuk pengenalan arsip," jelasnya.

Pihaknya harus menerima layanan pertanyaan dari masyarakat, jika kalau ada sejarah yang mau diangkat, baik itu datang ke studio langsung atau mendatangi ke lokasi langsung. Tak jarang ucap Yuli, melakukan penelusuran sejarah yang ada di Kukar sendiri.

Dia berpesan, jika mengetahui catatan sejarah semacam tulisan tangan, video atau foto laporkan saja ke Diarpus Kukar. Nanti akan ditindaklanjuti kembali.

"Tadinya orang berlindung dari arsip itu karena tidak ngerti mau di publisnya seperti apa, padahal infomasi masyarakat itu suatu sejarah siapa yang mengangkat berita itu," pungkasnya.

[SUP | NON | ADV DISKOMINFO KUKAR]



Berita Lainnya