Samarinda

Potensi Hujan Masih Tinggi di Samarinda, BMKG: Saat Ini Puncak Musim

Kaltim Today
13 Januari 2020 18:54
Potensi Hujan Masih Tinggi di Samarinda, BMKG: Saat Ini Puncak Musim
Status Tinggi Muka Air (TMA) Bendungan Benanga ditentukan dengan curah hujan yang terjadi hingga penghujung Januari.

Kaltimtoday.co, Samarinda - Potensi banjir masih membayangi sejumlah wilayah di Samarinda. Pasalnya, memasuki awal 2020 ini, Kota Tepian berada di puncak musim penghujan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala BMKG Stasiun metereologi kelas III Temindung Samarinda, Reza Arian Noor menuturkan, kalau Januari hingga Mei mendatang potensi hujan masih tinggi.

"Khususnya Samarinda masih terus berpotensi hujan. Karena berada di puncak musim," ucapnya saat dikonfirmasi sore.

Selama tiga bulan ke depan memang Samarinda telah diprediksi oleh BMKG berada di musim penghujan. Akan tetapi, setelah melewati Januari, yakni pada Februari akan mengalami penurunan.

"Kemudian Maret mulai naik lagi. Seperti itu polanya," imbuhnya.

Sementara yang dimaksud sebagai puncak musim penghujan, berada di Desember 2019 dan Januari 2020 saat ini.

"Febuari hingga April curah hujan lebih stabil. Memasuki Mei hingga Juni curah kembali tinggi dan menjadi puncaknya musim penghujan," bebernya.

Dirincikan Reza lebih jauh, puncak musim penghujan ada beberapa detailnya, seperti curah hujan yang penuh terjadi selama sebulan. Sedangkan di musim hujan biasa dengan intensitas hujan sedang dan lebat. Sedangkan di puncak musim penghujan, jumlah total curahnya selama sebulan sekitar 400 milimeter. Sedangkan di bulan lainnya hanya 100-300 milimeter. Namun intensitas bisa terjadi lebat.

"Untuk hujan pada hari Sabtu dan Minggu yang kami pantau dari sejumlah alat kami, memang curah hujan terjadi setiap harinya 30 hingga 85 milimeter dalam sehari atau 24 jam. Itu termasuk dalam kategori curah hujan sedang hingga lebat," sambungnya.

Sedangkan di waktu nyari bersamaan kala itu, dari pantauan BMKG curah hujan terbesar terjadi di seputaran Bandara APT Pranoto dengan intensitas air sekitar 80 milimeter.

"Curah hujan lebih tinggi terjadi di Utara Samarinda dari sejumlah kawasan lain," ujarnya.

Sedangkan untuk prediksi sepekan ke depan, lanjut Reza, untuk wilayah Kaltim khusunya Samarinda, akan terjadi hujan dengan curah ringan hingga sedang.

"Kondisi di musim penghujan, apabila tiga hari tidak terjadi hujan maka harus waspada. Apabila terjadi hujan biasanya, potensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu, sangat berpotensi terjadi," jelasnya.

Curah hujan yang dikatakan Reza ini biasanya diiringi dengan kilat, petir dan angin kencang. Yang tentu saja semakin membuat para petugas meningkatkan kesiagaan mereka. Karena bukan tidak mungkin, musibah bencana seperti longsor dan pohon tumbang juga terus mengancam warga.

"Saya khawatir dalam dua hari kedepan mungkin bisa berpotensi hujan lagi. Karena banjir dan penuhnya bendungan Benanga karena intensitas curah hujan tinggi di Utara," kata Reza.

"Tetap waspada Samarindamasih di musim hujan, tentunya peluang hujan sangat mudah terjadi. Karena wilayah Samarinda masih sangat rentan terjadinya genangan makanya perlu waspada. Curah hujan masih sepanjang Januari ini, karena memang lagi musim hujan," sambungnya menutup.

[JRO | RWT]


Related Posts


Berita Lainnya