Samarinda

PPKM Mikro, Disdik Samarinda Ungkap Situasional Pembelajaran Tatap Muka

Kaltim Today
16 Juli 2021 12:09
PPKM Mikro, Disdik Samarinda Ungkap Situasional Pembelajaran Tatap Muka
Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin.

Kaltimtoday.co, Samarinda – Semenjak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Samarinda, pembelajaran sekolah secara tatap muka mengalami dampak. Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda yang telah menyiapkan pembelajaran secara tatap muka di Sekolah Tangguh Covid-19 pada 12 Juli 2021 pun akhirnya ditunda.

Kepala Dinas Pendidikan Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, ada 14 sekolah yang telah diuji coba dan 71 sekolah yang sedang dipersiapkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka sebelum dikeluarkannya peraturan oleh Wali Kota Samarinda tentang PPKM Mikro di Samarinda.

“Dalam Islam itu kan, sami’na wa atho’na aja. Jadi kami ini ikut pimpinan,” ujar Asli Nuryadin.

Asli menyampaikan bahwa, pihaknya akan terus mengikuti instruksi Wali Kota Samarinda yang tercantum dalam Surat Edaran No 1/2021, tentang PPKM Mikro yang akan diterapkan hingga Selasa (20/7/2021) mendatang.

“Saat ini, kami lakukan cooling down dulu,” ucapnya.

Asli menyampaikan, pihaknya kini lebih memprioritaskan keselamatan dahulu, mengingat infografis Covid-19 ini cukup mengalami kenaikan yang signifikan. Apalagi peserta didik ini merupakan harapan bangsa kelak.

Kepala Disdik juga terus memantau perkembangan situasi dan kondisi sehingga pembelajaran tatap muka masih belum bisa dipastikan kapan akan dilaksanakan.

“Kita menyesuaikan aja dengan situasi dan kondisi. Nanti kita lihat pada 20 Juli 2021 bagaimana perkembangannya,” ujarnya.

Asli menginformasikan, jika situasi membaik, maka pihaknya akan melapor ke wali kota untuk dibuka kembali pembelajaran secara tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yakni, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, menggunakan masker dan mengganti masker, menjaga jarak, dan kelas pun tidak bisa diisi full oleh siswa. Nantinya, peserta didik akan bergantian masuk ke dalam kelas.

"Pun jika situasi nantinya memburuk, kita akan tetap melakukan pembelajaran secara daring dan menunda kembali pembelajaran secara tatap muka," ujarnya.

[ASY | RWT | ADV DISDIK SAMARINDA]



Berita Lainnya